Search
Senin 29 April 2024
  • :
  • :

Angka Perceraian Tinggi karena Medsos, Ini Permintaan KPAI untuk Para Orang Tua

MAJALAH ICT – Jakarta. Menyikapi kecenderungan meningkatnya perceraian yang diakibatkan media sosia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap meminta para orang tua berpikir kembali jika berniat bercerai. Menurut KPAI, media sosial sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang jauh lebih bermanfaat, seperti bersilaturahim hingga menjalin hubungan baik dengan kerabat yang jarang ditemui.

Demikian disampaikan Komisioner KPAI Bidang Pengasuhan Rita Pranawati. “Saat orangtua mengambil keputusan untuk bercerai, mereka harus berpikir nasib anak-anaknya. Saya juga menyarankan pasangan bijak menggunakan media sosial, karena media sosial merupakan dunia maya yang jika ada orang memberi komentar belum tentu memahami konteks dari sebuah status,” katanya.

Isu perceraian yang meningkat terjadi di Depok dan Bekasi. Seperti disampaikan Panitera Pengadilan Agama Kota Depok, Entoh Abdul Fatah, penyebab perceraian akibat kecemburuan di media sosial merupakan fenomena baru karena di masa lalu perceraian disebabkan karena masalah ekonomi.

Mengapa itu terjadi? “Misalnya saja, ketika ada status Facebook yang romantis dengan pihak lain, itu membuat suami atau istri cemburu dan berujung pertengkaran hingga akhirnya cerai,” katanya memberi contoh.

Rita sendiri meyakini bahwa media sosial sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang jauh lebih bermanfaat. Dan untuk pasangan suami istri sebaiknya lebih memperbanyak komunikasi secara langsung dan mengurangi interaksi hanya melalui media sosial.

“Komunikasi pasangan suami istri harus lebih intensif, asertif dan terbuka, sehingga pasangan dapat terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu, komunikasi langsung tanpa media sosial sangat penting dan dari situ pasangan belajar berempati dan menyelesaikan masalah lebih baik,” pungkasnya.