Search
Jumat 19 April 2024
  • :
  • :

HP Jusuf Kalla, Korea Selatan dan Keterlibatan Samsung dalam Penyadapan

MAJALAH ICT – Jakarta. Korea Selatan mengakui bahwa negaranya membantu Australia menyadap Indoensia. Pengakuan Korea Selatan disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. "Dubes Korea di Jakarta juga sudah dipanggil dan tidak menyanggah berita tersebut. Kalau Dubes di Singapura mengatakan akan menyampaikan kepada pemerintahnya. Mereka menyatakan bahwa pemberitaan ini tidak ada dasarnya," kata Marty.

Dijelaskan Marty, pihak Korea Selatan sudah mengakui bahwa pihaknya benar menyadap melalui jaringan serat optik. Dari bocoran laporan, terkonfirmasi bahwa Singapura merupakan salah satu titik pertemuan (hub) telekomunikasi yang paling penting di dunia, merupakan kunci dari pihak ketiga yang merupakan mitra "Lima Mata (five eyes)" yang berdasar kesepakatan UKUSA terdiri dari AS, Inggirs, Australia, Kanada dana Selandia Baru.

Yang menarik untuk didalami adalah bagaimana Korea selatan membantu melakukan penyadapan? Padahal, jaringan serat optik SEA ME WE yang disebut-sebut digunakan untuk menyadap lebih di bawah kontrol Singapura, sebagai hub dunia untuk terminasi serat optik dari Jakarta. 

""Meskipun perlu diselidiki, ada temuan menarik seputar ponsel-ponsel yang digunakan pejabat negara yang daftar beberapa waktu lalu mengemuka. Dari daftar yang dirilis Snowden dari dokumen penyadapan yang dilakukan Australia, mayoritas pejabat, dari SBY, Ibu Negara dan beberapa Menteri menggunakan ponsel Nokia E90. Ponsel ini diketahui memang banyak dipakai saat itu karena merupakan ponsel tercanggih saat itu dan dapat didudukan di meja sebagai mesin ketik atau laptop kecil oleh penggunanya. Namun ada juga yang menggunakan BlackBerrry Bold, seperti Boediono dan Dino Patti Djajal.

Yang menarik adalah digunakannya Samsung SG-Z370 oleh Wakil Presiden Saat itu (Agustus 2009), Jusuf Kalla. Nampaknya penggunaan Samsung ini membuat Korea Selatan ikut dilibatkan karena Samsung merupakan produk andalan negeri ginseng tersebut.

Berbeda dengan produk-produk negara lain, produk dari China, Jepang maupun Korea Selatan, seibut memiliki karakter khusus teknologi yang hanya bisa mereka ketahui. Apalagi, dengan bahasa dan tulisan yang berbeda, sehingga untuk dapat mengoprek jeroan teknologi tersebut, keterlibatan pembuat teknologi diperlukan.

Benar atau tidak dugaan terebut ini yang diselidiki aparat intelijen Indonesia. Hal ini penting, apalagi saat ini serbuan produk Samsung di Indonesia beberapa waktu terakhir ini demikian deras. Dan bukan tidak mungkin, pejabat-pejabat kita banyak yang juga menggunakan merk ini, baik ponsel maupun tablet.