Search
Sabtu 20 April 2024
  • :
  • :

Kementerian Luar Negeri Dorong Raja Ampat Goes Digital

MAJALAH ICT – Jakarta. Antusiasme kepala daerah Provinsi Papua Barat, Kabupaten Raja Ampat, dan rektor Universitas Muhammadiyah turut mensukseskan rangkaian kuliah umum, diskusi interaktif, serta pelatihan terkait digital economy di Universitas Muhammadiyah Sorong (19/3) dan Kantor Kabupaten Raja Ampat.

Kegiatan tersebut terselenggara berkat intensifikasi public private partnership melalui kerja sama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koperasi dan UMKM, Google Indonesia melalui program Gapura Digital, civitas academica, kalangan bisnis maupun UMKM yang berpotensi tinggi. Diharapkan melalui program ini, sektor UMKM Indonesia, Papua Barat khususnya, dapat memperoleh pengetahuan, praktik bisnis, serta pemanfataan digital economy secara maksimal untuk meningkatkan daya saing UMKM dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Dalam usaha mengimplementasi komitmen Indonesia serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas sekaligus daya saing UMKM di bidang pariwisata di ASEAN, untuk pertama kalinya Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN menyelenggarakan program penyampaian saran kebijakan ekonomi ASEAN di tanah Papua Barat. Program ini ditujukan kepada pemangku kebijakan, pelaku UMKM, dan mahasiswa sebagai calon agent of change untuk isu ekonomi nasional. Program ini diselenggarakan di dua kabupaten Papua Barat yaitu di Sorong dan Raja Ampat dengan mengusung tema “Pemanfaatan Digital Ekonomi untuk meningkatkan Daya Saing UMKM Pariwisata dalam Rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN”.

Papua Barat diberkahi dengan keindahan alam nan elok yang berpotensi tinggi untuk meningkatkan manfaat ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila Raja Ampat ditetapkan sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata nasional atau dikenal sebagai 10 Bali baru. Saat ini Pemerintah Pusat gencar menggenjot pembangunan infrastruktur di Sorong dan Raja Ampat. Sorong sebagai nadi Papua Barat merupakan akses menuju  Kabupaten Raja Ampat yang merupakan destinasi utama di Papua Barat. The lost paradise’ adalah ungkapan yang diberikan banyak orang untuk mengungkapkan keindahan Raja Ampat.

Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Diplomasi Ekonomi, Ridwan Hassan, mengatakan, “Potensi besar ini perlu kita aktualisasikan menjadi program-program riil, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)) maupun kebijakan ekonomi sub-kawasan,”

Pembangunan infrastruktur yang tepat, peningkatan sumber daya manusia yang handal, serta penyusunan kerangka hukum dan kebijakan yang efektif merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk memajukan Pariwisata di Papua Barat. Tak hanya itu, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berketahanan tinggi, pengembangan UMKM lokal juga tak kalah pentingnya.

Gubernur Papua Barat menyampaikan kesiapan dan persiapan provinsi Papua Barat melalui peningkatan kualitas pariwisata dan pembangunan konektifitas terpadu. Rektor Universitas Muhammadiyah, Dr. H. Hermanto Suaib, MM mengharapkan keseriusan mahasiswa untuk menciptakan teknologi dan ekonomi baru untuk memaksimalkan kegiatan ekonomi di Papua Barat. Hal ini diharapkan dapat menghidupkan kembali koperasi mahasiswa dan melanjutkan kegiatan berwirausaha seperti yang selama ini sudah dilakukan untuk membantu masyarakat lokal yang memiliki usaha kecil dan menengah untuk merambah pasar yang lebih luas.

Eko Adi Priyono selaku perwakilan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memaparkan, “Tenaga kerja di Indonesia 96% merupakan pelaku UMKM. Salah satu usaha Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mengembangkan UMKM pariwisata di Indonesia adalah dengan mengembangkan pembangunan lembaga pariwisata di beberapa desa sehingga menjadikan desa tersebut desa wisata.”

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah mengelola keindahan dan kerbersihan desa tersebut, selanjutnya adalah dengan mengelola mindset masyarakat lokal dengan baik. Kegiatan ini bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan masyarakat lokal karena dapat membangun UKM di desa tersebut seperti usaha kuliner, tour guide dan homestay mengingat wisatawan Eropa saat ini lebih memilih untuk tinggal di homestay dibandingkan di hotel.

Konsep strategis pemanfataan digital economy di UMKM Pariwisata ini tentunya akan menjadi optimal dengan pemanfaatan teknologi yang tepat serta akses keuangan yang memudahkan pelaku UMKM pariwisata. Dalam hal ini Google Indonesia melalui program Gapura Digital memberikan informasi kepada mahasiswa yang juga pelaku UMKM di Papua Barat untuk menampilkan bisnis yang mereka miliki di Google dengan mengoptimalkan fitur Google Bisnisku.

Bisnis online atau digital disarankan karena pasarnya lebih luas, pelanggan kini lebih banyak berada di dunia maya dengan 132.7 juta pengguna internet di Indonesia. Selain itu, orang akan lebih mengenal produk yang kita jual karena 69% orang Indonesia mencari informasi tentang suatu produk melalui internet. Melalui usaha online UMKM akan menemukan pelanggan baru, meningkatkan efektifitas kerja serta mengembangkan peluang bisnis.

Indonesia Perlu Menjadi Leading Country

Di ASEAN, secara statistik UMKM Indonesia memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi dengan jumlah UMKM terbanyak. Dengan kontribusi penyerapan tenaga kerja 96.7%, Kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM di Indonesia: 58%, tenaga kerja, Kontribusi tenaga kerja UMKM di Asia Tenggara sebesar 51-97%. Sektor UMKM juga berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM di Asia Tenggara:  23-58%. Hal menarik lainnya adalah penggunaan teknologi online (e-commerce) oleh UMKM Indonesia masih tergolong rendah. Per 2017, dari 59,2 juta pelaku UKM, hanya 3,79 juta pelaku (6.4%) dan kontribusi nilai ekspor UMKM Indonesia masih tergolong rendah, yaitu sebesar 15,7 persen dari total ekspor Indonesia.

UMKM dan pariwisata merupakan sektor strategis lintas isu yang sangat unggul namun belum tergarap dengan baik. Pemanfaatan konsep pengembangan one program fits for all merupakan pendekatan yang kurang tepat. Dengan mengembangkan rencana dan strategi bisnis UMKM pariwisata serta sumber daya manusianya sesuai   sosial budaya masing-masing daerah di seluruh Indonesia.  Dengan tersusunnya platform yang komprehensif namun fleksibel, diharapkan sektor-sektor ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di ASEAN.