Search
Sabtu 20 April 2024
  • :
  • :

Menkominfo Kunker ke Batam, Tinjau Lahan Pusat Data Nasional

MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memulai kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau. Dalam kunjungan kali ini, Menteri Johnny akan melakukan peninjauan lahan Pusat Data Nasional dan menyaksikan penyerahan sertifikat lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Pusat Data Nasional.

“Kunjungan Bapak Menkominfo ke Batam memang meninjau lahan PDN. Namun demikian, dalam kunjungan kali ini, ada hal strategis berkaitan dengan akselerasi transformasi digital, terutama untuk mendorong tumbuhnya investasi pihak asing pada Data Center di Indonesia. PDN ini merupakan basic dalam transformasi digital,” jelas Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Bambang Dwi Anggono saat ditemui usai menyambut kedatangan Menkominfo Johnny G. Plate di Bandara Hang Nadim.

Direktur Bambang juga menyebut, kunjungan Menkominfo ke Batam kali ini sekaligus melanjutkan pembicaraan dengan Pemerintah Republik Korea pada tanggal 16 Juni lalu mengenai peluang kemitraan kedua negara di bidang pengembangan dan pembiayaan pusat data.

“Pemerintah Republik Korea diundang ke sini karena pembiayaan Pusat Data Nasional yang ada di Batam ini melalui Pemerintah Korea melalui skema Government-to-Government (G2G). Jadi biar mereka juga tahu perkembangannya sampai dimana. Selain itu, kita juga mengundang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pemda setempat karena dalam hal membangun PDN itu mencakup proses perizinan,” jelasnya.

Direktur LAIP PDN Batam AYH

Mengenai spesifikasi lahan data center, Direktur LAIP Ditjen Aptika Kementerian Kominfo menyatakan sesuai dengan standar internasional. “Jadi untuk bisa mendapatkan Data Center Nasional Tier-4, itu ada minimal ukurannya. Sebenarnya, ukuran minimalnya adalah 3 Ha (hektar). Nah, di Batam ini kita minta 5 hektar karena memiliki rencana untuk melakukan ekpansi ke depannya untuk diperbesar,” tandasnya.

Pembangunan PDN, menurut Direktur Bambang, telah terdaftar dalam Green Book Indonesia. Setelah itu, tahapan selanjutnya dari Data Center Nasional akan diukur melalui feasibility study atau melakukan studi kelayakan yang dilihat dari berbagai aspek.

“Apakah lokasinya sesuai dengan standar? Pembiayannya mencukupi atau tidak? Berapa kapasitas yang bisa dibangun dengan dana yang ada? Spesifikasi teknisnya seperti apa? Rentang waktu pembangunannya berapa lama? Dan sebagainya,” tuturnya.

Pada tahapan selanjutnya yakni pembahasan mengenai lelang karena pembiayaannya oleh negara yang bersangkutan dalam hal ini RepubliK Korea. “Batam ini untuk sekarang sudah masuk tahap lelang untuk consultant service (pengawas). Bukan hanya itu saja, konsultan pengawas juga bertugas untuk menyusun perencanaan dokumen-dokumen lelang, me-review spesifikasi teknis dan sebagainya. Untuk proyeksinya diupayakan akan diumumkan pada bulan depan agar Pusat Data Nasional sudah mulai groundbreaking paling telat Oktober tahun ini,” jelas Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kominfo.

Hadir mendampingi Menteri Johnny dalam kunjungan ke Batam antara lain Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan dan Sekretaris Ditjen Aptika Kominfo Slamet Santoso.