Search
Kamis 18 April 2024
  • :
  • :

Menkominfo Tawarkan Kolaborasi Kreator Konten Digital Kekinian dengan Gaya Milenial

MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengajak kreator konten untuk berkolaborasi mengisi dunia digital dengan konten positif. “Di dunia digital pengemasan dan penyampaian pesan harus kekinian, dengan gaya milenial akan lebih nyantol. Jika perlu nanti ketika saya ke daerah, ada kawan-kawan di sini yang ikut. Tentu tidak semua sekaligus, bertahap. Nggak usah takut ongkos, saya ongkosi,” tuturnya dalam acara #youtubernongkrong di Connext Space Hub, Gedung Cyber 2, Jakarta.

Dalam diskusi mengenai isu-isu digital terkini, yang digelar SiberKreasi itu, Menteri Kominfo mengajak para kreator konten untuk berkolaborasi bersama menyaksikan langsung apa saja yang selama ini telah dikerjakan oleh pemerintah. Menteri Rudiantara mengatakan pihaknya sangat terbuka dengan ide-ide baru terkait penanganan konten negatif dengan dibantu oleh generasi muda yang selama ini sudah menjadi kreator konten digital.

“Pemerintah membutuhkan banyak masukan dari berbagai pihak dan komunitas, karena pemerintah bukan pihak yang paling tahu tentang semua hal. Kementerian Kominfo membuka peluang dan akan menyediakan ruang bagi kreator konten untuk menampilkan karya semaksimal mungkin lewat berbagai platform digital dan lembaga-lembaga penyiaran publik,” katanya.

Apresiasi diberikan Menteri Kominfo kepada SiberKreasi yang telah mendapatkan penghargaan WSIS. “SiberKreasi ini akan mengaddress konten-konten yang positif. Apalagi saat ini soal konten itu sekarang bisnis. Content is The King. Bahkan kalau menurut saya Content itu King, Queen dan Jack bahkan Joker,” katanya seraya disambut tawa peserta.

Dalam diskusi sempat berkembang kekhawatiran atas masa depan kreator konten dunia digital. Pasalnya, ada beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai membatasi hak akses konten dalam dunia digital. Namun Menteri Komifo menegaskan bahwa pembatasan akses atau pemblokiran tidak dilakukan serampangan. “Pemerintah selaku pengawas, selalu bekerja bersama-sama dengan berbagai pihak dalam panel yang membahas bermacam-macam topik. Setiap pemblokiran pasti disertai diskusi panjang dari berbagai panel,” jelasnya.

Bahkan Menteri Rudiantara menegaskan, saat ini pemerintah sedang menggiatkan untuk peningkatan literasi digital masyarakat Indonesia agar ke depannya pemerintah tidak perlu lagi melakukan penanganan dari sisi hilir yaitu pemblokiran. “Masyarakat penting untuk memilah dan memilih informasi. Seperti hoax, ada yg memroduksi dan menikmati. Konten positif juga harus dikembangkan terus menggunakan berbagai media atau channel,” tandasnya.

Diskusi itu dihadiri Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Yuliandre Darwis, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pengerapan, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari, dan Dirut TVRI Helmi Yahya.

Ketua KPI Yuliandre Darwis menyatakan dukungan KPI dalam mengembangkan konten positif. Sementara Direktur TVRI Helmi Yahya menjelaskan kesiapan kanal TVRI untuk menampung konten digital. “Hal ini tentunya mendukung para kreator konten positif untuk turut berkolaborasi,” jelasnya.

Mengenai pemblokiran, Dirjen Aptika menyatakan pemblokiran atas platform media sosial dilatari banyaknya konten negatif dalam aplikasi tersebut. Sementara Head of Public Policy Google Indonesia Shinto Nugroho memberi usulan content hub bagi konten kreator lintas kanal. “Tujuannya agar bisa menghubungkan berbagai komunitas dan sebagai sarana kolaborasi mendorong konten positif,” ungkapnya.