MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta para ekonom Indonesia membantu semua sektor ekonomi dalam menumbuhkan e-leadership untuk menghadapi perkembangan digital. Menurutnya, banyak aplikasi-aplikasi besutan anak negeri yang berkembang pesat dan berpotensi menjadi basis perkembangan ekonomi digital.
“Ada aplikasi baru memberi efisiensi dan masyarakat mau. Tapi ada yang protes katanya mengganggu incumbent. Kalau pola pikir begitu susah! Saya kan bukan menteri semuanya, ada menterinya masing-masing. Nah disinilah makanya dibutuhkan e-leadership dari sektor,” katanya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia dengan topik Digital Ekonomi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Menteri Rudiantara menegaskan Indonesia membutuhkan e-leadership agar setiap sektor mampu tumbuh dan berkembang dengan keberadaan teknologi dan aplikasi berbasis digital. “Pasalnya, selama ini Kementerian Kominfo selalu dibebani dengan permintaan penutupan terhadap aplikasi baru yang menciptakan efisiensi untuk masyarakat, namun pihak incumbent menilai hal tersebut mengganggunya,” tandasnya.
Salah satu aplikasi yang sedang menjadi perdebatan menurut Menteri Kominfo adalah aplikasi hotel berbagi atau home sharing, Airbnb. Menteri Rudiantara mengaku berdasarkan undang-undang, ia tidak memiliki wewenang untuk menutup atau memblokir aplikasi itu. Oleh karena itu ia perlu berdiskusi langsung dengan sektor terkait yang memiliki kewenangan tersebut misalnya Kementerian Pariwisata.
“Contohnya sekarang Airbnb, saya susah mau ngeblok atau tidak. Berdasarkan undang-undang, tidak ada kaitan ekonomi saya punya kewenangan untuk menutup. Saya tanya Menteri Pariwisata, katanya dikaji dulu,” ungkapnya.
Sebelumnya dalam sektor transportasi, pernah ada isu serupa. Namun, Menteri Kominfo menjelaskan bahwa isu tersebut sudah lewat. “Bahkan sudah selesai. Untuk itu, semua sektor perlu menerapkan proses e-leadership ini,” pungkasnya.