MAJALAH ICT – Jakarta. IDC melaporkan tren positif dalam pengiriman smartphone global, mengikuti Strategy Analytics dalam merilis angka yang menunjukkan titik terendah dalam penurunan.
Angka yang dikeluarkan oleh IDC menempatkan total pengiriman smartphone di Q2 pada 333,2 juta unit. Meskipun ini turun 2,3 persen tahun-ke-tahun, perusahaan mencapnya sebagai “kinerja triwulanan terkuat sejak Q2 2018”, ketika penghitungan 342 juta unit turun 1,8 persen pada kuartal 2017 yang sebanding.
Strategy Analytics telah mengungkapkan optimisme yang sama mengenai kuartal terakhir setelah melaporkan pengiriman menurun 3 persen tahun-ke-tahun menjadi 341 juta unit, menyatakan “pengiriman smartphone global terus stabil”.
Anthony Scarsella, manajer riset dengan IDC’s Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, juga mengutip tanda-tanda stabilisasi, mencatat kunci pendorong di Q2 “adalah ketersediaan perangkat tingkat menengah yang jauh lebih baik” menawarkan desain dan fitur premium dengan harga lebih murah.
Bidang utama lain dari kesepakatan antara perusahaan adalah kinerja Huawei. Ryan Reith, program VP untuk pelacak IDC, mencatat vendor mengabaikan ketidakpastian untuk mempertahankan peringkat kedua, dengan peningkatan pengiriman dari tahun ke tahun berkontribusi pada pangsa pasar yang lebih tinggi, meskipun masih jauh di belakang pemimpin Samsung (lihat grafik, di atas , klik untuk memperbesar).
Perusahaan riset itu mencatat China dan AS mengalami penurunan tertinggi selama kuartal tersebut, tetapi menyatakan yang pertama menunjukkan tanda-tanda pemulihan mengingat pengurangan lebih dari H1 2019 telah “kurang parah” daripada paruh belakang 2018. Vendor top tampaknya memperketat cengkeraman mereka di pasar global “sementara perjuangan untuk OEM lokal dan nama-nama industri sekolah tua memburuk”.
