MAJALAH ICT – Jakarta. Instagram menghapus perusahaan pemasaran yang berbasis di San Francisco, Hyp3r dari platformnya, setelah menemukannya sedang mengumpulkan dan menyimpan lokasi dan informasi lainnya dari profil pengguna.
Hyp3r menjelajahi profil pengguna publik untuk data, melacak posting dengan lokasi yang ditandai, dan menyimpan konten Stories untuk membuat basis data iklan bertarget yang penuh dengan detail tentang minat dan pergerakan pengguna Instagram.
Meskipun Hyp3r terdaftar sebagai mitra pemasaran di direktori perusahaan induk Facebook, Instagram mengatakan kepada Business Insider bahwa tindakan tersebut “tidak dikenai sanksi” dan melanggar kebijakannya. Ia menambahkan pihaknya membuat perubahan pada platformnya untuk membantu mencegah perusahaan lain dari kompilasi data lokasi publik di masa depan.
Namun, CEO Hyp3r Carlos Garcia mengatakan kepada outlet berita bahwa perusahaannya telah mematuhi peraturan privasi konsumen dan Ketentuan Layanan Instagram. Dia menambahkan itu hanya mengumpulkan informasi yang dapat “diakses publik oleh semua orang secara online”.
Laporan itu muncul tak lama setelah Facebook setuju untuk membayar denda $ 5 miliar dan merombak praktik privasinya untuk menyelesaikan penyelidikan Komisi Perdagangan Federal AS yang diprakarsai setelah pelanggaran data Cambridge Analytica.
Cambridge Analytica juga mengumpulkan data dari profil pengguna di Facebook, menggunakannya untuk menargetkan pemilih dengan iklan kampanye menjelang pemilu AS 2016.