MAJALAH ICT – Jakarta. Sibuknya negara dan pemimpinnya yang dipenuhi isu-isu politik maupun korupsi, tidak membuat inovasi anak bangsa harus terhenti. Setidaknya itu yang tercermin dari jumlah aplikasi yang dibuat orang Indonesia lewat toko aplikasi Nokia Store dan Windows Phone Store. Jumlah palikasi lokal di kedua pasar aplikasi tersebut mencapai 5.600 an aplikasi.
Menurut Developer Manager Nokia South East Asia Narenda Wicaksono, jumlah aplikasi sebanyak 5.600 kalau dilihat meningkat jika dibanding pertengahan 2012 lalu yang baru mencapai 4.500 an aplikasi. "Kualitas produk buatan developer lokal di Nokia Store saat ini juga tidak kalah dari developer manca negara," terang Narenda.
Dijelaskan Narenda, saat ini jumlah keseluruhan aplikasi yang tersedia di Nokia Store secara global mencapai 120 ribu aplikasi. Menurut Narenda, tingginya minat developer lokal menciptakan aplikasi untuk dijual di Nokia Store, berkorelasi dengan tingginya angka pengakses internet di Indonesa yang memakai sistem operasi Series 40 seperti yang digunakan oleh ponsel seri Asha buatan Nokia.
"Laporan StatCounter Global Stat menyebutkan, hingga Maret 2013 lalu, sekitar 28,93 persen pengguna mobile di Indonesia mengakses internet dari perangkat dengan sistem operasi Series 40. Angka tersebut merupakan yang terbesar di antara sistem operasi mobile lainnya, termasuk yang digunakan di smartphone. Karena itulah, para developer lokal melihat ada kesempatan di sini, sehingga memutuskan bergabung," paparnya.
Hal yang juga tidak bisa diabaikan, lanjut Narenda, melalui toko aplikasi Nokai, ada kemudahan untuk menghasilkan pendapatan. Apalagi, 70 persen hasil penjualan aplikasi menjadi hak developer. "Dari infrastruktur juga sudah mantap karena didukung tiga operator seluler terbesar," ujarnya.
