MAJALAH ICT -Jakarta. XL Axiata segera mengakuisisi Axis. Namun, wacana itu terbentur oleh isu monopoli penguasaan layanan seluler. Karena bila rencana ini menjadi kenyataan, XL akan menjadi operator telekomunikasi dengan pelanggan terbesar kedua dan penguasaan spektrum yang bertambah besar.
Saat ini XL menguasai frekuensi tiga kanal frekuensi yaitu 900 MHz, 2100 MHz, dan 1800 MHz, sedangkan Axis memiliki dua kanal frekuensi di 900 MHz dan 1800 MHz.
Heru Sutadi, Founder And Executive Director di Indonesia ICT Institute mengatakan rencana akuisisi XL terhadap Axis cukup positif untuk mempercepat konsolidasi industri telekomunikasi Indonesia. Meskipun frekuensi XL bertambah, Heru menilai hal tersebut tidak akan menciptakan monopoli di industri.
"Ini sesuai dengan prediksi bahwa operator akan berkonsolidasi, karena saat ini sudah kebanyakan operator. Konsolidasi ini sudah menjadi kebutuhan industri dan harus terjadi agar industri lebih efisien dan diprediksi hanya 4-5 operator saja," kata Heru kepada sejumlah wartawan, Senin (24/6).
Menurut Heru, bila akuisisi Axis oleh XL benar-benar terjadi, peta bisnis telekomunikasi di Indonesia tidak akan berubah. Telkomsel akan tetap menjadi operator dengan pelanggan terbesar yang mencapai 125 juta pelanggan dan XL akan memiliki sekitar 66 juta pelanggan. "Penguasaan pasar oleh Telkomsel belum akan berubah meskipun XL sudah mengakuisisi Axis," tandasnya.
Proses konsolidasi di Indonesia sesungguhnya sudah mulai berjalan dengan merger yang dilakukan oleh Smart Telecom terhadap Mobile 8 atau Fren. Meski demikian, jumlah operator di Indonesia masih terlalu banyak dibandingkan sejumlah negara di dunia. Di China misalnya, jumlah operator hanya 3, Amerika Serikat 3 operator dan Australia juga 3 perusahaan.
Secara terpisah, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan proses konsolidasi di sektor telekomunikasi akan menguntungkan konsumen, sebab kualitas pelayanan dan kapasitas jaringan akan semakin membaik. Agus juga melihat rencana akuisisi Axis oleh XL tidak akan menciptakan monopoli di pasar telekomunikasi Indonesia, pasalnya bila kedua perusahaan tersebut bersinergi, penguasaan pasarnya masih dibawah 50%.
“Seandainya XL mengakuisisi Axis, hal itu tidak akan menciptakan monopoli. Jumlah pelanggan dari kedua perusahaan masih jauh dibawah Telkomsel. Harusnya publik bisa mendapatkan banyak manfaat bila XL dan Axis dapat bersinergi,” ujarnya