Search
Rabu 19 Februari 2025
  • :
  • :

Adopsi TD-LTE Diprediksi Akan Gagal

MAJALAH ICT- Jakarta. Adopsi teknologi Time Duplex-Long Term Evolution (TD-LTE) di Indonesia diprediksi akan gagal karena terhadang ketersediaan perangkat CPE dan sifat teknologi yang masih tetap fixed, bukan mobile.

“TD-LTE tetap menggunakan donggle dan PC atau laptop untuk mengaksesnya. Kalau ponsel kan sudah ada seluler,” ujar Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika M. Budi Setiawan , belum lama ini.

Sejumlah kalangan menilai teknologi netral yang diusung di pita 2,3 GHz tidak mengubah apapun, apalagi bila tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tetap dibebankan pada perangkat operator.

“Yang netral kan teknologinya, sedangkan aksesnya tetap fixed, ini tak mengubah apapun, dan TD-LTE pasti akan gagal seperti juga WiMax,” ujar Barata Wisnuwardhana dari Indonesia Broadband Wireless  (IdBBWI), Jumat (24/5).

Menurut Barata, TD-LTE tidak akan jalan, karena kendala customer premises equipment (CPE), mengingat saat ini hanya China yang telah menerapkan TD-LTE di pita 2,3 GHz, sedangkan dari sisi BTS-nya, cukup mengganti chipnya saja.

Seperti diketahui, sejak lelang penyelenggara pada 2009, WiMax tak kunjung jalan. Kendala ketersediaan perangkat dan adaya aturan TKDN menjadikan teknologi Internet nirkabel pita lebar itu jalan di tempat.

Menurut laporan laporan Global mobile SuppliersAssociation (GSA) dan riset dari Indonesia ICT Institute, sudah ada 163 jaringan komersial operator di 67 negara.

Namun begitu, sebagian besar menggunakan frekuensi 1800 MHz, dimana 74 operator di 43 negara sudah mengkomersialkan jaringannya dengan 14,27 pengguna. Posisi kedua adalah frekuensi 2,6 GHz dengan 50 operator.  Di frekuensi ini, Indonesia sulit mengadopsi karena 150 MHz sudah dialokasikan untuk televisi berlangganan IndoVision.

Untuk 2,3 GHz, dari negara-negara yang sudah meluncurkan LTE secara komersial dan menggunakan TD LTE di frekuensi ini, hanya Australia dan India yang menggunakannya.

Sementara yang menggunakan TDD dan FDD untuk 2,3 GHz, negara lain yang menggunakan adalah Hong Kong, Oman, Arab Saudi dan Sri Langka. Dari kenyataan itu, dapat dikatakan bahwa 2,3 GHz TD LTE tidak begitu favorit di dunia, bahkan masuk 3 besar opsi pemilihan frekuensi untuk LTE pun tidak.