MAJALAH ICT – Jakarta. Menjelang lebaran Idul Fitri, pekerja biasanya menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari tempat mereka bekerja. Dan mendapat rejeki tambahan ini sering membuat kita lupa dan menghabiskan uang tersebut begitu saja. Apalagi dengan kehadiran e-commerce yang mempermudah masyarakat berbelanja, dari yang penting hingga yang tidak penting, hanya dengan klik atau tab saja di layar ponsel.
Ahli Ekonomi Digital Heru Sutadi menyampaikan bahwabelanja e-commerce saat ini menjadi godaan terbesar untuk menghabiskan THR. Produk seperti pakaian, aksesoris, sepatu, dan perhiasan menjadi barang yang diincar untuk dibeli dengan uang THR. Ini yang membuat pengelolaan yang tidak bijak dan membuat dana tunjangan tersebut cepat habis.
Menurut Heru, karena saat lebaran adalah waktu berkumpul bersama keluarga, handai taulan dan juga teman-teman, produk semacam pakaian, aksesoris seperti jam tangan, perhiasan, kemudian juga sepatu atau sandal, menjadi produk yang diincar untuk dibeli dengan uang THR yang didapat.
Selain untuk berbelanja, THR juga digunakan untuk pulang kampung dan memberi kepada keluarga dan saudara di kampung halaman. Namun, jika uang THR dirasa belum cukup untuk pulang kampung, Heru menyarankan agar uang tersebut ditabung atau disimpan terlebih dahulu. Masyarakat juga perlu tetap menghemat pengeluaran jika menggunakan dana THR.
“Kebiasaan yang harus ditanamkan adalah bilamana cukup, THR dapat digunakan untuk pulang kampung, memberi pada orang tua dan saudara. Bilamana tidak cukup, maka mungkin THR nya ditabung lebih dulu, nanti suatu saat bilamana ada rejeki tambahan bisa pulang kampung,” ucap Direktur Eksekutif ICT Institute ini.
Dalam berbelanja online, Heru menyarankan agar bijak dalam membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan dan utamakan fungsi dari barang tersebut. “Belilah barang yang memang dibutuhkan. Lihat harga dan fungsinya. Jangan mudah tergoda juga dengan paylater karena itu sama saja dengan utang. Uang THR yang didapat harus dikelola dengan bijak. Jangan langsung dihabiskan, karena kita akan masih menjalani kehidupan sesudah Hari Raya Idul Fitri. Berbagi boleh, sesuaikan dengan kantong. Membeli boleh, tapi sesuai kebutuhan dan jangan jor-joran,” pungkas Heru.