MAJALAH ICT – Jakarta. Dimanapun kita berada, dalam sebuah Pemilu local atau pun nasional, peran Internet sangat vital, apalagi di Negara-negara yang sangat ketat dalam mengawasi pers dan media local-nya.
Malaysia tak terkecuali, di Negara tetangga tersebut, pertumbuhan penggunaan Internetnya melonjak signifikan.
Seperti dikutip dari Jaringnews, sampai saat ini pengguna Facebook Malaysia telah melonjak dari 800.000 pada 2008 menjadi 13 juta atau hampir setengah dari populasi negara yang mencapai 28 juta. Mereka memiliki jaringan luas di dunia maya. Mereka juga memiliki pengguna Twitter produktif.
"Internet memainkan peran sentral dalam menyebarkan informasi dan memicu perdebatan. "Orang muda mulai berpikir: Ini adalah negara kami. Kami tidak bisa hanya menyerahkan kepada penjaga tua. Kita tahu lebih baik," kata Ooi Kee Beng dari Institut Singapura Kajian Asia Tenggara.
Kabar mengejutkan menyeruak di tengah masyarakat Malaysia, berupa rencana pemerintah untuk menutup akses Internet selama Pemilu berlangsung. Kabar itu langsung disambut dengan penyebaran petisi secara online yang intinya menolak penutupan akses tersebut.
Dalam petisi yang dimuat dalam link https://www.accessnow.org/page/s/keep-malaysia-online itu, tertulis kata-kata pembuka:
Dear Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC)
We are citizens from Malaysia and around the world. We call upon you to take all steps to ensure that the internet remains free and open in accordance with Malaysian and international human rights during and beyond the upcoming elections.(ap)