Search
Jumat 17 Mei 2024
  • :
  • :

Akibat Komentar Busana Batak Jokowi, Pendukung Prabowo Dilaporkan ke Polisi

MAJALAH ICT – Jakarta. Kepolisian Daerah Sumatera Utara menerima pengaduan masyarakat dari Aliansi Masyarakat Luat Pahae (AMLP) terhadap pemilik akun Facebook Nunik Wulandari II dan Andi Redani. Kedua akun tersebut dilaporkan atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dan adat Batak.

Humas Polda Sumatera Utara Rina Ginting menjelaskan, Polda Sumatera Utara menerima laporan aduan itu pada Selasa lalu. Laporan tersebut awalnya diterima oleh bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Selanjutnya, laporan diteruskan ke bagian direktorat terkait dan akhirnya sampai ke Ditreskrimsus. 

""“Laporannya sekarang sedang berada di Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara. Tunggu saja, penyidiknya juga belum ditunjuk,” ungkap Rina.

Dalam laporan yang dibuat oleh Ketua Aliansi Masyarakat Luat Pahae Lamsiang Sitompul, isinya adalah dugaan penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia dan suku Batak melalui media sosial yang telah dilakukan oleh akun Facebook Nunik Wulandari II dan Andi Redani. Menurut pelapor, akun tersebut memuat gambar serta kata-kata di media sosial Facebook yang  mengandung unsur dugaan penghinaan harkat, martabat, dan harga diri suku Batak dan sosok kepala negara. 

Dalam pelaporannya, Lamsiang menyertakan bukti kertas yang dia cetak dari kedua akun yang dilaporkan itu. Dalam kertas tersebut terdapat kata-kata yang diduga hinaan saat Presiden Joko Widodo memakai pakaian adat Batak dalam Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba di Balige, Minggu, 21 Agustus 2016.

Memang, busana Presiden Joko Widodo sendiri menjadi perdebatan para netizen. Busana adat yang dikenakan Jokowi dinilai agak berbeda dengan busana Batak pada umumnya, apalagi dengan digunakannya wig berwarna blonde. Dari akun Facebooknya, Nunik Wulandari II sendiri diketahui adalah pendukung Prabowo, yang menjadi kompetitor Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu.

 ""