MAJALAH ICT – Jakarta. Alphabet mengungkapkan bahwa peningkatan aktivitas konsumen online sebagai faktor utama di balik rekor laba bersih pada Kuartal 1, dengan bisnis periklanan Google melonjak menyusul peningkatan pengeluaran dari perusahaan seiring dengan pembukaan ekonomi global.
CFO Ruth Porat menggunakan panggilan pendapatan Alphabet untuk menjelaskan hasil keuangan yang kuat yang mencerminkan dampak Covid-19 (virus korona) pada bisnisnya yang dimulai pada Maret 2020, bersama dengan kekuatan luas dalam periklanan.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa tahan lama perilaku konsumen ini karena ekonomi pulih dan pembatasan mobilitas dicabut,” tambahnya.
Google membukukan rekor laba bersih $ 17,9 miliar, naik 162 persen tahun-ke-tahun, dengan pendapatan $ 55,3 miliar, 34 persen lebih tinggi.
Periklanan adalah pendorong utama pendapatan, meningkat dari $ 33,8 miliar pada Q1 2020 menjadi $ 44,7 miliar, dengan iklan YouTube naik dari $ 4 miliar menjadi $ 6 miliar.
Pendapatan dari Google Cloud mengikuti tren tersebut, meningkat dari $ 2,8 miliar menjadi $ 4 miliar. Taruhan lainnya, yang mencakup unit kesehatan Verily dan bisnis kendaraan otomatis Waymo, naik dari $ 135 juta menjadi $ 198 juta.
Bisnis non-pencariannya, yang mencakup pasar Android dan perangkat keras termasuk ponsel Pixel dan speaker pintar Home-nya, tumbuh 46 persen menjadi $ 6,5 miliar.
Secara terpisah, Alphabet mengumumkan program pembelian kembali saham senilai $ 50 miliar.
