MAJALAH ICT – Jakarta. Alfaonline bertransformasi masuki bisnis e-commerce dengan nama Alfacart. Dengan dukungan jaringan Alfamart, layanan dari Alfacart bisa menjangkau masyarakat di hampir seluruh penjuru tanah air, termasuk masyarakat di daerah pelosok yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan belanja online karena terkendala masalah ekspedisi barang ataupun mekanisme pembayaran.
Chief Operating Officer Alfacart.com, Haryo Suryo Putro mengatakan, Alfacart memang punya modal yang cukup kuat, yaitu dukungan jaringan luas yang diberikan Alfamart sebagai induk perusahaan. "Di Alfacart, kami menawarkan fasilitas belanja online bayar offline agar mereka yang belum memiliki akun perbankan, tabungan maupun kartu kredit tetap dapat berbelanja online," katanya.
Ditambahkannya, dengan fasilitas tersebut, konsumen yang telah memilih dan memesan barang yang hendak dibeli secara online di situs Alfacart maupun aplikasi mobile, dapat melakukan pembayaran secara tunai melalui layanan cash on delivery (DOD) atau pembayaran langsung di kasir toko Alfamart. Melalui layanan ini, tambahnya, konsumen bisa lebih hemat karena terbebas dari biaya pengiriman, aman karena mendapatkan kepastian tentang kondisi dari produk yang dipesan, serta fleksibel karena waktu dan lokasi pengambilan dapat ditentukan sendiri oleh konsumen.
"Dari11.750 toko Alfamart, saat ini sudah ada 7.000 toko Alfamart yang menjadi pick up point atau bisa melayani COD. Pick up point juga kami hadirkan sebagai solusi bagi masyarakat urban yang rata-rata punya kesibukan tinggi dan ingin efisien dalam mengatur waktu berbelanja," yakinnya. Ditambahkannya, saat ini kategori produk yang ditawarkan Alfacart juga lebih beragam. Tidak hanya menjual produk-produk groceries atau kebutuhan pokok harian saja, tetapi juga produk fashion, gadget dan elektronik serta produk gaya hidup.