MAJALAH ICT – Jakarta. CEO BlackBerry CEO Thorsten Heins pernah mengumumkan kehadiran BlackBerry Q5. BlackBerry murah ini dibuat untuk pasar-pasar yang ramai, seperti Indonesia. Menurut Heins saat BlackBerry Live Conference, ponsel ini akan diluncurkan musim panas mendatang di seluruh dunia. Alih-alih dipasarkan untuk pasar Indonesia dan India, namun ternyata BB Q5 lebih dulu dipasarkan di Malaysia.
Peluncuran di Malaysia akan dimulai pada 15 Juli 2013. Rencananya perangkat Blackberry Q5 akan masuk ke pasaran Malaysia melalui beberapa operator setempat seperti Celcom, Maxis dan U mobile. Q5 disebutkan akan dijual dengan harga 1299 ringgit atau sekitar Rp. 4 juta. BB Q5 yang dijual akan tersedia dalam beberapa warna pilihan seperti hitam, merah dan putih.
Menurut Heins saat BlackBerry Live Conference, ponsel ini akan diluncurkan musim panas mendatang di seluruh dunia. Diperkirakan, awal Juli, produk ini sudah memasuki pasar Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia dan Amerika Latin.
BlackBerry Q5 nampak serupa dengan BB Q10, dengan full keyboard dan tampilan layar sentuh 3,1 inci. BB Q5 akan hadir dengan warna beraga, termasuk hitam, putih, merah dan merah jambu.
Saat peluncuran BB Z10 dan Q10, Thorstein Heins memahami bahwa BlackBerry Z10 dan Q10 bukanlah merupakan langkah untuk memulihkan penurunan penjualan BlackBerry. Karena itu, Thorstein berencana untuk meluncurkan beragam ponsel BlackBerry tahun ini, agar tetap relevan di industri smartphone dunia.
Dan Indonesia, serta India, menjadi perhatian khusus BlackBerry. Seperti dikutip dari Wall St. Cheat Sheet, ponsel baru akan ada tiga tingkatan utama, yaitu high end, meium dan low end. Untuk model yang lebih rendah, dan harga lebih murah, akan dipasarkan di Indonesia karena memiliki ceruk pasar potensial untuk pengguna telepon yang lebih murah.
Komitmen untuk menghadirkan ponsel low-end, merupakan langkah yang logis. Apalagi dengan adanya rumor Apple yang akan merilis versi yang lebih murah dari iPhone yang telah beredar sejak berbulan-bulan lalu. Dalam kasus India dan Indonesia, disebut-sebut bahwa BlackBerry juga harus menyeimbangkan keinginan untuk mendapatkan ponsel murah mereka di pasar utama mereka dengan komitmen untuk membuat ponsel pilihan yang layak dan inovatif.