MAJALAH ICT – Jakarta. Memangnya konsorsium Moratel di dua proyek besar Palapa Ring, Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur, menimbulkan sejumlah spekulasi. Apalagi, di Palapa Ring Timur, Moratel mengalahkan Telkom dan Konsorsium Indosat-XL Axiata dan Alita Praya Mitra. Pasalnya, operator jaringan tetap tertutup Moratel yang berkonsorsium dengan Smart Telecom dan Inti Bangun Sejahtera bukanlah apa-apa dibanding Telkom, Indosat dan XL.
Menurut Anang Latif, Ketua Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Timur di Jakarta, konsorsium XL-Indosat dan Alita memang digugurkan panitia. Konsorsium ini digugurkan karena tidak lengkapnya syarat administrasi. “Digugurkannya konsorsium XL-Indosat-Alita karena tidak memenuhi salah satu administrasi,” ungkap Anang, yang kini juga menjabat sebagai Direktur Utama BP3TI.
Namun Anang tidak menyebut kekurangan dokumen yang dimaksud. Sehingga kemudian, dengan gugurnya konsorsium XL-Indosat-Alita, kemenangan diperoleh Moratelindo-IBS-Smart Telecom lantaran unggul dari tiga aspek hasil evaluasi dokumen penawaran. Mulai dari sisi administrasi yang lolos dengan mulus. Selain itu, sisi teknis, yang lulus dengan nilai/skor 85,98 dan finansial dengan total pengajuan Rp.14 triliun.
Sebelumnya, mantan anggota komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kamilov Sagala yang sekarang menjabat Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) mendesak agar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diminta untuk turun tangan menyelidiki proses tender Palapa Ring Paket Timur demi memastikan proses lelang berjalan sesuai dengan aturan.
"Saya paham kalau Palapa Ring itu adalah kebutuhan nasional, tetapi ada yang aneh di proses dan hasil lelang. Biar tak ada gosip jalanan, saya sarankan KPPU turun melihat proses dan hasil dari tender Palapa Ring paket timur," kata Kamilov.
Menurut Kamilov, jika melihat pengumuman lelang dimana Konsorsium XL-Indosat-Alita dinyatakan gugur karena tak memenuhi syarat administrasi memunculkan tanda tanya yang besar. "Konsorsium itu isinya Indosat dan XL Axiata. Keduanya bukan pemain ecek-ecek. Masa gugur karena syarat administrasi? Sangat jelas syarat untuk ikut lelang sudah terang benderang ditentukan," herannya.