MAJALAH ICT – Jakarta. Adanya ancaman penyerangan terhadap situs-situs resmi pemerintah Indonesia seperti www.indonesia.go.id, www.kpk.go.id, www.polri.go.id, www.garuda-indonesia.com dan sejumlah situs lainnya, terutama adalah situs berita online seperti detik.com, viva.co.id maupun jejaring sosial KasKus.com, oleh yang menamakan dirinya Anonymous Australia, ternyata dibantah pihak Anonymous Australia.
Demikian disampaikan Anonymous Australia melalui video yang Majalah ICT pantau. Menurut Anonymous Australia, Anonymous Indonesia adalah sahabat dan mereka tidak menginginkan perang dengan peretas dari Indonesia. "Kami dengan ini menolak klaim yang menyatakan bahwa Anonymous Australia melakukan serangan ke situs-situs Indonesia. Ada yang mencoba mengadudomba dua spektrum, Anonymous Indonesia dan Anonymous Australia sehingga terjadi perang sipil," kata Anonymous Australia dengan wajah bertopeng khas Anonymous.
"Kami tidak ingin perang. Kita hanya ingin agar pemerintah dua negara tidak saling mengganggu," tambahnya lagi. Untuk itu, Anonymous Australia mengajak untuk mewaspadai adanya pihak-pihak yang mencoba memperkeruh suasana. "Apalagi Anonymous tidak memiliki wajah," ujarnya.
Sebelumnya, beredar video yang mengatasnamakan Anonymous Australia. Dalam video berdurasi 1:04 menit tersebut, ancaman disampaikan dalam Bahasa Inggris. Walaupun video ini disebut sudah lama beredar, namun dari situs-situs yang telah dibuat down, ada kebenaran ancaman ini dengan situs-situs Indonesia yang jatuh seperti situs maskapai Garuda Indonesia, situs Kepolisian RI, dan meski tidak down, situs KPK juga kerap diserang dan untung saja tetap kuat menahan serangan. Situs-situs lainnya memang belum disentuh, namun bukan tidak mungkin akan menjadi target berikutnya.
"Hi anonymous Indonesia, be prepared. Because your stupid actions, Anonymous Australia, has therefore decide that your country should be destroyed (Hi Anonymous Indonesia. Karena aksi bodoh kalian, Anonymous Australia, memutuskan bahwa negara kalian akan dihancurkan–red.)," ancaman mereka.
Inilah video lengkap pernyataan Anonymous Australia tersebut: