MAJALAH ICT – Jakarta. Sebuah laporan terbaru yang The Associated Press (AP) mengungkap tentang bagaimana penyedia berita dapat menarik pemirsa online di pasar Asia. Laporan yang berjudul "Tinggal Landas: Era baru berita video di Asia” didasari oleh survei yang dilakukan pada 4.500 responden dari populasi online yang berasal dari Indonesia, Cina dan Jepang, menunjukkan bahwa saluran-saluran berita nasional dan internasional dapat meningkatkan daya-ingat pelanggannya dengan memenuhi permintaan berita video yang semakin meningkat.
Laporan yang disusun oleh Deloitte, sebuah perusahaan konsultan bisnis, dan penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti pasar terkemuka GfK, atas permintaan dari kantor berita AP, menemukan bahwa di Asia telah berkembang selera berita yang unik di antara pengguna Internet dibandingkan dengan pasar media barat. Sebagai contoh, 98 persen responden di Asia menggunakan portal atau mesin pencari secara teratur dalam mencari berita. Laporan ini menunjukkan bahwa adopsi cepat masyarakat Asia terhadap konten digital dapat memberikan petunjuk bagi pasar media yang lebih mapan dan berkembang tentang cara untuk membedakan dari para pesaing dan merangkul pemirsanya.
"Laporan kami mengambil penelitian di tiga pasar yang sangat berbeda untuk memahami bagaimana saluran berita online bisa tampil menonjol di Asia,” kata Maria Ronson, vice president of sales for Asia di AP. “Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun tidak ada ‘sebuah-strategi-yang-dapat-mencakup-semua’ bagi pendekatan para penyedia berita online di Asia, namun, ada permintaan yang sangat besar terhadap konten yang menarik.”
Ia menambahkan, "Dengan pemirsa yang memiliki kemauan untuk bereksperimen dengan berbagai sumber, terutama pada piranti-piranti terbaru, berita video menawarkan cara yang penting untuk dapat membedakan diri dari para pesaing serta membangun loyalitas.”
"Penelitian ini menggarisbawahi sebuah area kesempatan yang menarik bagi para penyedia berita. Dengan adanya pertumbuhan jaringan broadband bergerak dan ketersediaan ponsel murah di Asia, hal ini berarti puluhan juta konsumen kini dapat menemukan serta mengakses pengalaman online yang beragam,” kata Matthew Guest, media director di Deloitte. "Temuan kami sangat mendukung bahwa video online akan memainkan peran vital dalam menciptakan pengalaman berita yang menarik bagi konsumen di negara-negara yang mengalami kombinasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan dan perkembangan pesat dalam infrastruktur komunikasi.”