MAJALAH ICT – Jakarta. Ramainya isu perang cyber tentu perlu diwaspadai dampak yang mungkin terjadi dari akibat cyber war tersebut. Dari soal pengamanan data, mitigasi bencana hingga mekanisme penanganannya. Semua perlu disiapkan, sebab jika tidak maka bukan tidak mungkin internet Indonesia lumpuh.
Untuk titulah kemudian Asosiasi Penyelenggara Jasa Intenet Indonesia (APJII) bekerjasama dengan ID-CERT telah mengadakan latihan bersama penanganan insiden Cyber atau yang lazim disebut dengan "Cyber Security Drill". Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan SDM serta SOP ISP/NAP di Indonesia dalam menghadapi segala bentuk insiden Network Abuse/IT Security.
Pelaksanaan latihan ini diadakan secara online dari lokasi kerja tiap-tiap ISP/NAP pada hari dan jam yang telah ditentukan yang terdiri dari Pemantau dan Pemain dari ISP. Para pemain yang bertugas sebagai "pasukan khusus siber” ini mendapat tugas dari "Pusat Komando” untuk menjalankan suatu misi yang terkait insiden siber. Peserta diharap menyelesaikan misi yang diberikan ini sesuai waktu yang telah ditentukan.
Informasi latihan, aturan main, soal dan jawaban, dikirimkan lewat email dalam bentuk skenario yang diatur oleh "pusat komando” dan secara aktif direspon Pemain dengan pengawasan Pemantau. Selain itu dikirimkan pula pesan tersandi ke seluruh pemain yang harus dipecahkan menggunakan kode yang telah ditentukan.
ISP yang terlibat dalam misi latihan ini diantaranya adalah Skyline Semesta, TGG, UII.Net, Uni.Net, Padi.Net, Angkasa Wave, Jasnita, Hyper.Net, Jasatel, DNK, SAT.NET dan Laxo.
Menurut Irvan Nasrun , Ketua Bidang Keamanan Internet sebagaimana dikutip dari laman resmi APJII, dimasa yang akan datang acara seperti ini tetap akan dilanjutkan dengan mempertimbangkan usulan dari peserta yang terlibat dalam acara ini tentunya dengan format yang berbeda.