MAJALAH ICT – Jakarta. Apple dikabarkan akan berinvestasi 18 juta dolar AS untuk membangun fasilitas penelitian dan pengembangannya di Indonesia. Sementara itu, salah satu penyedia konten terbesar di Malaysia juga akan berinvestasi 10 juta dolar di Indonesia. Demikian diumumkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
BKPM sendiri memang hanya mengumumkan bahwa salah satu produsen gadget asal Amerika Serikat berencana untuk menyelesaikan investasi sebesar 18 juta untuk sebuah fasilitas penelitian di Indonesia. Namun, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara mengatakan bahwa perusahaan teknologi yang berbasis di AS, Apple Inc, berencana untuk mendirikan sebuah penelitian dan pengembangan (R&D) center di Indonesia. Sehingga, dapat dipastikan produsen gadget itu adalah Apple.
Ketua BKPM Franky Sibarani mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengembangkan fasilitas pelatihan, pengadaan peralatan pelatihan, dan menyewa ahli untuk melatih sumber daya manusia di Indonesia untuk membangun aplikasi, perangkat lunak dan desain produk lainnya. "Mereka menargetkan orang-orang muda Indonesia untuk dilatih sebagai pengembang aplikasi, sehingga mereka dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital negara," tambahnya. Amerika Serikat telah dimasukkan dalam daftar prioritas pemasaran investasi. Data dari BKPM mengungkapkan bahwa realisasi investasi AS di 2015 mencapai 893 juta dolar, terdiri dari 261 proyek yang didominasi oleh orang-orang di sektor pertambangan.
Sementara itu, penyedia konten Malaysia berhasrat berinvestasi 10 juta dolar untuk memperluas ke pasar gadget berkembang di Indonesia. Franky Sibarani mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk mengembangkan konten mobile di Indonesia dengan rencana investasi sebesar 10 juta dolar. Perusahaan Malaysia saat ini menjual rata-rata 3 juta Ringgit per hari dan telah menjadi pemimpin dalam penyedia konten ponsel di Malaysia.
Franky mengatakan delegasi BKPM saat mengunjungi Malaysia untuk bertemu dengan para pemimpin asosiasi bisnis di negara tetangga, termasuk The Associated Chinese Chambers of Commerce dan Industri Malaysia (ACCCIM). Kunjungan ini bertujuan untuk mengundang investor Malaysia untuk berinvestasi di Indonesia. Menurut data BKPM, pada tahun 2015 investor Malaysia menginvestasikan 3 miliardolar pada Indonesia, melonjak 73 persen dari tahun sebelumnya dengan jumlah proyek sebanyak 913 unit.