MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam kunjungan kerjanya ke Singapura, Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, juga mendapat kesempatan untuk memberikan kuliah umum bertema“Paradox Marketing: Unusual Way to Win“, di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Melalui kuliah umum tersebut, ia berbagi kisah sukses mengenai penerapan Paradox Marketing di Telkom yang telah ia tuangkan melalui buku karyanya yang berjudul sama.
Arief Yahya menjelaskan bahwa paradox marketing merupakan sebuah konsep marketing yang memanfaatkan unsur product, price, placedan promotion (4P) secara berlawanan untuk menciptakan pendekatan yang tidak biasa sehingga tercipta hasil yang luar biasa.
“Telkom menerapkan strategi paradox untuk memberikan value yang lebih besar kepada pelanggan dengan biaya yang lebih rendah atau more for less,” ujar Arief Yahya. Dengan strategi ini, Telkom akan diuntungkan karena volume pembelian dari customer wholesale meningkat. Selain itu. pelanggan juga akan lebih diuntungkan karena bisa membeli produk dan jasa Telkom dengan harga yang lebih murah.
“Seeing Believing, Believing Seeing“ merupakan ungkapan yang diucapkan oleh Direktur NTU, Hooi Den Huan, mengenai kuliah umum tersebut. Menurutnya, Arief Yahya telah berhasil membawa Telkom menjadi salah satu pioneer perusahaan Telekomunikasi Indonesia dan berhasil menciptakan laba Telkom hingga 1,3 miliar USD.