MAJALAH ICT – Jakarta. Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menekankan bahwa saat ini jumlah operator di Indonesia sudah terlalu banyak. Karena itu, ATSI berharap julmlah operator dapat dibatas antara 4-5 operator saja.
Demikian dikatakan Alex J Sinaga, Ketua Umum ATSI, saat Diskusi bertajuk "Spirit Berbagi dan Mencari Keadilan di Industri" yang diadakan di Balai Kartini Jakarta. Menurut Alex yang juga Direktur Utama Telkomsel, hal itu karena tidak semua operator saat ini dalam posisi untung. Terlihat, EBITDA margin operator bergerak dari titik positif hingga negatif, ada yang +56% hingga ada yang -50%. "Sehingga, cukup 4-5 saja," kata Alex.
Dijelaskan Alex, adalah berat jika kondisi seperti sekarang ini terus hingga ke depannya. "Ini tidak sehat," ujar Alex. Apalagi, kata Alex, persaingan tarif sudah tidak mungkin lagi karena saat ini Indonesia sudah dalam posisi terendah tarifnya di regional.
Berkaitan dengan itu pula, Alex atas nama ATSI tidak merekomendasikan pemerintah untuk membuka operator MVNO. ATSI tidak merekomendasikan pemerintah untuk mengimplementasikan MVNO," tambah Alex. MVNO adalah model bisnis dimana operator tidak perlu memiliki jaringan, namun cukup bekerja sama dengan pemilik jaringan untuk memberikan layanan telekomunikasi.