MAJALAH ICT – Jakarta. Banjir merupakan salah satu bencana yang kerap melanda Indonesia. Hujan berkepanjangan membuat ibu kota Jakarta pun tak luput dari Banjir. Menurut sebuah laporan yang disusun oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Jakarta diprediksi akan menempati urutan ke-20 dalam hal kota dengan populasi terbanyak yang terancam banjir pesisir pada 2070.
Infrastruktur yang tidak memadai dan perencanaan tata kota yang tidak optimal, jika disertai dengan musibah banjir musiman dapat menyebabkan tanah longsor, kerusakan jalan, bangunan, perumahan dan fasilitas umum. Hal ini tentunya mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, dan dapat berdampak luas terhadap kondisi ekonomi masyarakat Indonesia.
Ketika bencana mungkin tidak dapat dihindari, namun kini kecanggihan teknologi dapat membantu kita meminimalkan resiko dan mempersiapkan diri ketika terjadinya bencana. Simulasi 3D misalnya, dapat memberikan masukan penting bagi para ahli tentang cara yang lebih baik untuk memprediksi reaksi sebuah struktur bangunan dan lingkungan pada saat terjadinya krisis.
Menurut Gianluca Lange, Regional Industry Manager for, AEC/ENI, Autodesk ASEAN teknologi & tindakan proaktif dapat membantu mengurangi dampak banjir dan bencana alam lainnya di Indonesia. Pada skala besar, penciptaan model virtual kota secara 3D dapat membantu pemilik, kontraktor, arsitek, insinyur dan bahkan masyarakat umum memahami bagaimana dan dan hal apa saja yang perlu diprioritaskan dalam upaya pemulihan setelah bencana, sehingga perbaikan dapat dilakukan secepat mungkin. Hal ini terutama sangat relevan untuk perbaikan fasilitas yang keberadaannya sangat vital untuk mendukung kehidupan masyarakat dan bisnis dapat berlangsung normal kembali. Selain itu, model tersebut dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan kota secara lebih efektif di masa mendatang.
"Las Vegas misalnya, menciptakan model 3D digital kota tersebut dengan bantuan VTN Consulting dan Autodesk. Model ini mencakup infrastuktur atas dan bawah permukaan tanah.Model ini akan dapat diakses oleh perencana kota, surveyor, insinyur, dinas pekerjaan umum dan pihak lainnya yang membutuhkan. Para pemimpin kota menginginkan sebuah sistem yang memperlihatkan pembangunan kota, dan membantu menunjukkan di mana daerah terbaik untuk pembangunan selanjutnya. Model ini diciptakan dengan Autodesk InfraWorks, Autodesk Civil 3D dan Autodesk Navisworks Manage software, dengan tujuan untuk memiliki model 3D kota yang “hidup”," kata Lange.
Bahkan jika pemerintah belum bersedia berinvestasi untuk membuat model kota 3D digital seutuhnya, tetap ada harapan untuk pencegahan bencana alam yang lebih baik. Kita telah melihat bagaimana solusi Autodesk berhasil digunakan oleh para profesional, pembuat kebijakan dan masyarakat untuk secara akurat mengantisipasi dampak gempa bumi pada infrastruktur utama sebelum terjadinya bencana. "Teknologi Autodesk juga dapat digunakan untuk memahami dampak potensial dari badai dan banjir," katanya.
Autodesk Infrastructure Design Suite 2014 misalnya, menawarkan teknologi yang membantu perencana kota mencegah banjir. Modul River dan Flood pada suite ini dapat menganalisis sungai sehingga dapat memperkirakan lokasi banjir pada masa mendatang. Modul Storm dan Sanitary Analysis memungkinkan analisis performa pada tahap awal proses perancangan desain untuk berbagai macam proyek meliputi jaringan sistem drainase air badai perkotaan, saluran penampung air di jalan raya dan gorong-gorong, manajemen air badai yang berkesinambungan, kolam penahan dan sistem pembuangan sanitasi.
Visualisasi yang realistis berdasarkan data teknis yang akurat menjadikan bencana alam yang luar biasa dapat dipahami oleh semua orang. Software sejenis Autodesk InfraWorks 360 Pro dan Autodesk 3ds Max Design dapat digunakan untuk memvisualkan bagaimana sebuah struktur akan bereaksi ketika terjadi bencana.