Search
Senin 20 Januari 2025
  • :
  • :

Bakrie Telecom Kembalikan Ijin SLJJ?

MAJALAH ICT – Jakarta. Bakrie Telecom (BTEL) yang telah mendapatkan Ijin Prinsip Penyelenggaraan Sambungan Langsung Jarak Jauh pada 2008 lalu, dikabarkan mengembalikan ijin tersebut. Pengembalian dikarena BTEL tidak dapat memenuhi kewajiban membangun beberapa jaringan backbone yang dikomitmenkan sesuai ltender yang digelar berdasar beauty contest tersebut. 

Menurut sumber Majalah ICT, gelagat BTEL mengembalikan memang sudah diprediksi sejak lama. "Mereka sudah beberapa kali meminta perpanjangan ijin prinsip ke Direktorat Telekomunikasi, yang namun pada akhirnya juga tidak dapat memenuhi proposal yang mereka ajukan saat tender. Saat tender mereka menjanjikan untuk membangun backbone di beberapa wilayah, namun tidak satupun dibangun," katanya.

Ada beberapa faktor yang disebut sehingga BTEL mengembalikan ijinnya. Sebagaimana diketahui, selain pengguna yang berkurang hingga 2 juta pengguna dibanding pada 2011, dalam laporan keuangan terakhir untuk 2012, BTEL menderita kerugian hingga mencapai Rp. 3,13 triliun. Kerugian ini jauh meningkat dibanding 2011 yang ‘hanya’ mencapai Rp. 782 miliar. Tidak jauh berbeda dengan BTEL, operator lain PT SmartFren—yang memiliki lisensi FWA dan Seluler, mengalami kondisi yang hampir sama. Sepanjang 2012, Smartfren merugi hingga Rp. 1,56 triliun. Meskipun, angka ini menurun dibanding kerugian taun sebelumnya yang mencapai Rp. 2,39 triliun.

Dan memang, bisnis SLJJ kian hari juga kian menurun karena dimakan oleh penyelenggaraan seluler. Saat ini, hanya Telkom dan Indosat yang melayani SLJJ. Walaupun, Indosat sendiri juga nampaknya mundur teratur karena mendapat hadangan dari PT Telkom di awal pembukaan bisnis SLJJ dari monopoli ke duopoli. Sebelumnya diharapkan, tender SLJJ pada 2008 menjadi gerbang kompetisi di sektor layanan jasa jarak jauh ini. Dengan kabar mundurna BTEL, maka SLJJ tetap masih dalam iklim duopoli, bahkan tetap dipimpin Telkom yang memang merupakan operator dominan dalam jasa SLJJ ini.