MAJALAH ICT – Jakarta. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BTS) mendapatkan kredit dari Bank Sinarmas sebesar Rp.72 miliar. Akad perjanjian kredit telah dilakukan pada 8 Desember 2016. lalu.
Dijelaskan Anny Suwardi, Sekretaris Perusahaan BTS, fasilitas pinjaman itu antara lain berupa Term Loan XI senilai Rp.72 miliar dengan jangka waktu 60 bulan yang digunakan untuk membiayai pembangunan tower microcell pole. Selain itu ada juga Term Loan XII senilai Rp.32 miliar dengan jangka waktu 60 bulan yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan fiber to the home (FTTH) yang akan dibangun di seluruh Indonesia khususnya Jabodetabek.
Ditambahkan Anny, dalam perjanjian juga diberikan penambahan plafond senilai Rp.10 miliar dengan jangka waktu hingga 14 April 2017 yang akan digunakan untuk pembelian peralatan tower MCP maupun jaringan FTTH. Serta Penambahan plafond fasilitas dan jangka waktu sebanyak 1 juta dolar AS dengan jangka waktu hingga 29 September 2017 untuk digunakan pembelian peralatan tower MCP maupun jaringan FTTH.
BTS sendiri saat ini sedang memacu ekspansinya dengan fokus menggarap bisnis kabel fiber optik. Jan Owen Ronadhi, Direktur Utama BTS menyatakan, pihaknya akan memasang jaringan serat optik di beberapa kota di Pulau Jawa dan Bali. Owen menyebut bahwa BTS akan memasang ribuan kilometer kabel hingga Pulau Bali. Namun, BTS tidak akan memasang kabel optik di laut, melainkan hanya akan memfokuskan kabel di darat saja.
Sementara untuk bisnis menara telekomunikasi, pada tahun 2016 ini BTS menargetkan merealisasikan pembangunan minimal 2.000 menara. Tahun lalu, perusahaan ini telah memiliki izin untuk membangun 2.000 menara. Untuk membangun menara ini, BTS mereka menganggarkan lebih dari Rp.400 miliar. Selain membangun jaringan sertaoptik dan menara, BTS saat ini juga meneruskan proyek 2.500 tiang mikroselular di DKI Jakarta. Tiang ini akan dilengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV.