MAJALAH ICT – Jakarta. Layanan berbayar Apple Music, baru diluncurkan enam bulan lalu, atau tepatnya Juli 2015. Meskipun masih baru, diam-diam layanan ini tumbuh secara cepat. Hingga kini, sudah ada 10 juta pengguna layanan streaming musik ini.
Layanan Apple Music memang baru memiliki separuh pengguna dari layanan seperti Spotify, yang sudah mencapai 20 juta. Namun nampaknya, Apple Music siap berhadap dengan Spotify. Apalagi, Spotify sudah hadir lebih dulu, 7 tahun lalu atau sejak 2008 silam. Meski, Apple Music dan Spotify mengalami peningkatan jumlah user yang sangat pesat di tahun 2015.
Apple Music menjadi andalan baru layanan streaming musik. Apple Music menampilkan jaringan sosial bagi seniman untuk mempromosikan karya mereka. Menggunakan Beats Music, yang dibeli Apple tahun lalu sebesar 3 miliar dolar AS sebagai landasannya, Apple Musik diumumkan perusahaan diperhelatan Worldwide Developer Conference (WWDC) di San Francisco, yang dimulai dengan keynote oleh bos perusahaan Tim Cook.
Apple Music berisi elemen jejaring sosial, tapi bukannya layanan Ping Apple yang naas hanya tinggal sebentar di iTunes antara tahun 2010 dan 2012. Jaringan baru ini adidedikasikan untuk artis dan band guna mempromosikan karya mereka, dan hasil karya orang lain, jika mereka memilih.
Pengguna dapat berlangganan artis favorit mereka, mengomentari dan memberikan ‘like’, tetapi mereka tidak akan dapat mengatur halaman mereka sendiri. Jaringan sosial ini akan dapat diakses di iOS dan Mac versi Apple Music. Dikabarkan juga bahwa versi Android termasuk yang akan bisa memanfaatkan Apple Music, meski begitu mungkin tidak tersedia pada saat peluncuran. Apple telah secara aktif mempekerjakan pengembang Android untuk mengatasi rintangan ini.