Search
Sabtu 22 Maret 2025
  • :
  • :

BBM Lintas Platform, Sekoci Penyelamat BlackBerry? (Bagian 2)

MAJALAH ICT – Jakarta. KErugian dan keterpurukan usaha BlackBerry, membuat para pemegang saham BlackBerry kian rewel. Beberapa perangkat baru yang diharapkan mendongkrak posisi BlackBerry, seperti kehadiran Z10, Q10, Q5 bahkan diprediksi termasuk Z30, kurang mendapat sambutan seperti diharapkan. Berbagai carapun coba ditempuh BlackBerry. Dan khusus untuk menghentikan pertanyaan dan kritikan pemegang saham terkait strategi BlackBerry yang sering gagal, BlackBerry pun sedang mempertimbangkan opsi membeli kembali saham-saham investor.

Bukan cuma membeli saham investor, namun menurut informasi yang dilansir Reuters, ada opsi untuk menjadikan kembali BlackBerry seperti awal usaha ini masih bernama RIM di 1997, dimana RIM merupakan private company dan bukan public company.

Menurut CEO Blackberry Thorsten Heins, direksi perusahaan sedang mempertimbangkan hal tersebut beberapa waktu lalu. Ini guna agar dapat secara tenang menyusun kembali strategi bisnisnya untuk berbenah dari keterpurukan bisnis yang melanda. Meksi begitu, tulis reuters, pihak Blackberry belum mengumumkan apapun tentang proses buy back saham BlackBerry.

BlackBerry sendiri dikabarkan mulai merumahkan alias melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan 250 karyawannya. Demikian dilansir TechCrunch.

Menurut Techcrunch, 250 karyawan ini adalah mereka yang ikut mengembangkan BlackBerry A10, yan merupakan suksesor BlackBerry Z10. "250 karyawan yang baru saja dirumahkan  itu  kabarnya adalah memegang peranan dalam pengembangan produk baru  BlackBerry, salah satunya adalah BlackBerry A10 atau Aristo  yang rumornya telah  banyak muncul di jagad maya," tulis Techcrunch.

Dengan PHK ini, ini artinya BlackBerry sedang melakukan penghematan. Tahun lalu, BlackBerry juga merumahkan 5000 karyawan  guna menghemat dana sebesar 1 Miliar dolar yang dipakai untuk menyaipakn Blackberry10. Terkait dengan kabar pemecatan 250 karyawan itu, CEO Blackberry  Thorsten Heins  berharap agar para pemegang saham dapat bersabar, karena  Blackberry siap meluncurkan perangkat terbarunya.