MAJALAH ICT – Jakarta. Regulator privasi Uni Eropa menekankan agar WhatsApp menghentikan kegiatan berbagi data pengguna dengan perusahaan induk Facebook. Uni Eropa juga akan menyelidiki kebijakan berbagi data pengguna tersebut, seperti peringatan yang telah dikeluarkan Yahoo terhadap pelanggaran pelanggaran sebelumnya.
Menurut beberapa publikasi, ada keprihatinan serius tentang perubahan kebijakan WhatsApp baru-baru ini, dimana WhatsApp akan berbagi data pengguna dengan perusahaan induknya, termasuk nomor telepon. Dalam suratnya, kelompok, terdiri dari ahli privasi dari 28 negara anggota Uni Eropa, meminta WhatsApp untuk berkomunikasi mengenai semua informasi yang relevan dengan tim kerja sesegera mungkin dan mendesak perusahaan untuk menghentikan sementara berbagi data pengguna hingga sesuai perlindungan hukum dapat diyakinkan.
Seorang juru bicara WhatsApp menanggapi dan menyatakan bahwa mereka bekerja dengan otoritas perlindungan data untuk menjawab pertanyaan mereka, dilaporkan The Wall Street Journal.
Peringatan Uni Eropa datang setelah pada bulan Agustus, tak lama setelah Facebook mengumumkan perubahan kebijakan, itu akan mengikuti langkah "dengan kewaspadaan besar". Beberapa pengawas privasi nasional telah mengambil posisi tegas pada masalah ini, sementara Facebook telah mempertahankan kebijakan sesuai dengan hukum perlindungan data Eropa.
Berkaitan dengan Yahoo, Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan tentang pelanggaran 2.014 jaringan, yang pertama kali datang pada bulan September, dan mempengaruhi hingga 500 juta pengguna. Uni Eropa mengatakan Yahoo harus bekerja sama dengan untuk menjawab pertanyaan semua otoritas perlindungan data nasional yang akan datang dan penyelidikan, serta komunikasi semua aspek pelanggaran kepada pihak berwenang Uni Eropa.