Search
Jumat 13 Juni 2025
  • :
  • :

Beredar Hoax Soal Nasib Pesawat AirAsia, Kementerian Kominfo Ancam Pidanakan

MAJALAH ICT – Jakarta. Maraknya informasi yang beredar melalui media sosial dan instan messenger mengenai kondisi terakhir nasib pesawat AirAsia QZ8510 membuat gerah pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika. Terhadap pembuat dan penyebar informasi sesat tersebut, Kementerian Kominfo tidak akan segan-segan akan mempidanakannya karena dianggap telah melanggara Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Demikian penegasan itu disampaikan Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Ismail Cawidu. "Pasal 28 UU ITE jelas melarang orang untuk menyebarkan berita bohong atau menyesatkan," kata Ismail sebagaimana disampaikan melalui Radioa Elshinta Jakarta. "Yang melanggar akan dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1 miliar," tambahnya.

Menurut Ismail, dunia maya sama saja dengan dunia nyata. "Kalau tidak boleh berbohong di dunia nyata, sama saja tidak boleh berbohonng di dunia maya," tandasnya. Karena itu Ismail menandaskan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan membawa mereka yang mengirimkan informasi menyesatkan dalam kasus musibah AirAsia jurusan Surabaya-Singapura ini ke wilayah pidana. "Kita bisa melapor mengenai hal ini," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ismail berharap agar masyarakat baiknya menunggu dan mendengar informasi dari pihak-pihak yang berkompeten saja, bukan sebaliknya dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab apalagi hanya tersebar melalui media sosial maupun pesan instan. "Kita simak informasi yang disampaikan Basarnas, termasuk juga Kementerian Kominfo, mengenai perkembangan pencarian pesawat ini," ajak Ismail.

Sebagaimana diketahui, di tengah informasi yang masih belum jelas mengenai nasib Air Asia QZ8501, beredar pesan berantai yang mengabarkan bahwa pesawat mendarat dengan selamat di kawasan Belitung. Informasi yang tidak jelas sumbernya ini, menyebar lewat media sosial dan pesan instan. "Kabarnya mendarat di Belitung Timur dan semua selamat," demikian petikan pesan hoax tersebut.