MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah Joko Widodo dikabarkan bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk urusan keamanan dunia maya atau cyber security. Disebutkan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan langsung memimpin rapat desk cyber dan menegaskan Konsep Badan Cyber Nasional sudah harus selesai sebelum Presiden Jokowi ke Amerika Serikat membahas cyber security.
Demikian bunyi pesan berantai yang masuk melalui BBM dan WhatsApp sejak semalam. Disebutkan dalam pesan yang diklaim sebagai A1 alias dapat dipercaya kebenarannya, saat ini sudah pula terpasang sistem big data di beberapa tempat terkait intelijen, dan Dewan Pertahanan Nasional disebut akan menyedot semua informasi melalui internet.
"Artinya percakapan kita di cyber, WhatsApp dan BBM, akan tersedot ke dalam big data. Karena itu, WA dan BBM sudah mulai dikurangi untuk hal-hal yang sensitif, (gunakan) untuk berbagi nasehat (atau) mungkin juga lucu-lucuan," tulisa pesan berantai tersebut.
Pagi ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membantah informasi tersebut. "Itu hoax. Saya ada pada saat itu dan tidak ada pembahasan mengenai hal ini," tandasnya saat memberikan keynote speach di acara 2nd Annual Indonesia Cyber Security Summit di JS Luwansa Hotel Jakarta.


















