Search
Selasa 17 Juni 2025
  • :
  • :

Biaya Interkoneksi Disetujui Pemerintah, Pendapatan Telkomsel Dijamin Makin Melambung

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika baru saja menyatakan persetujuannya terhadap biaya interkoneksi yang diajukan Telkomsel untuk diterapkan terhadap operator lain yang ingin terkoneksi dengan Telkomsel. Tidak adanya perubahan signifikan terhadap biaya interkoneksi dibanding 2011 lalu meski volume trafik percakapan dan SMS masih meningkat seiring hadirnya pengguna baru, dapat dijadikan jaminan bahwa pendapatan Telkomsel akan tetap melambung. Hal itu karena ada korelasi antara biaya interkoneksi dengan tarif yang dibebankan pada masyarakat.

Sepanjang 2013, Telkomsel mencatatkan pendapatan sebesar Rp. 60 triliun lebih atau tumbuh sebesar 10,1 persen. Angka ini jauh di atas rata-rata industri yang tumbuh hanya sekitar 7 persen sepanjang tahun 2013. Pertumbuhan itu juga diikuti dengan pertumbuhan laba bersih dan EBITDA Telkomsel yang mencapai 10,4 persen dan 10 persen. 

Pertumbuhan pendapatan Telkomsel ditopang oleh pertumbuhan digital yang terdiri dari layanan data broadband year on year (35,6 persen YoY) dan digital services (30,3 persen YoY) serta kontribusi legacy business yaitu voice (tumbuh 4,5 persen YoY) dan SMS (tumbuh 3,3 persen YoY).

Direktur Utama Telkomsel, Alex J. Sinaga mengatakan pihaknya sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan pelanggan sehingga Telkomsel dapat meraih pertumbuhan double digit yang berkelanjutan di tengah-tengah ketatnya kompetisi industri telekomunikasi.  "Seiring dengan arah perusahaan untuk menjadi perusahaan digital berkelas dunia kami secara konsisten mengembangkan layanan data dan digital. Dan pertumbuhan data broadband dan digital services yang mencapai angka di atas 30 persen merupakan wujud sambutan yang positif dari masyarakat atas layanan kami tersebut," sambut Alex.

Ditambahkannya, selama tahun 2013 Telkomsel mencatat pertumbuhan 6,4 juta pelanggan baru, sehingga jumlah total pelanggan hingga akhir tahun mencapai 131,5 juta, atau meningkat sebesar 5,1 persen dari tahun sebelumnya.