Search
Senin 20 Januari 2025
  • :
  • :

Bisnis Aplikasi dan Konten Tembus Angka Rp. 80 Triliun

MAJALAH ICT – Jakarta. Bisnis aplikasi dan konten layanan internet menjadi bisnis yang menggiurkan. Tidak tanggung-tanggung, angkanya bisa mencapai Rp. 80 triliun. Hal ini membuat terjadinya pergeseran industri telekomunikasi ke arah digital company (DiCo) yang akan menjadi penghubung secara network dan platform untuk melayani masyarakat dalam konteks digital.

Demikian dikatakan VP Teknologi dan Sistem Telkomsel, Ivan Cahya Permana. Dijelaskan Ivan,  pasar konten seperti iTunes dan Google App, selain itu platform untuk e-commerceplatform untuk transaksai finansial, seperti pembayaran lewat elektronik Apple Pay dan lain sebagainya. Sementara itu, layanan untuk telekomunikasi tradisional seperti telepon (suara) dan pesan tulis (SMS) akan bergeser pula dan menjadi aplikasi yang berjalan di atas infrastruktur broadband.

"Digital Company berarti industri telekomunikasi akan menyediakan berbagai platform untuk segala kebutuhan digital. Contoh Apple dengan iMessage dan Face Time, Blackberry dengan BBM dan callline messegingdan call, WhatsApp (WA), tidak lagi telepon dan SMS seperti sebelumnya. Potensi bisnis aplikasi dan konten sekarang mencapai Rp80 triliun setahun," ujar Ivan.

Meski besar dan akan terus tumbuh, potensi bisnis aplikasi dan konten di Indonesia terhambat oleh sejumlah masalah. Di antaranya akses mendaftar aplikasi yang rumit dan berbelit. "Misalnya kalau mau buat konten di Telkomsel, belum buat sudah diminta nomor NPWP, KTP, rumit. Kalau kita mau buat di Google atau Apple, tinggal klik-klik saja jadi lebih mudah dan ramah," ujarnya.

Kondisi tersebut, kata Ivan, yang membuat para pembuat konten aplikasi Indonesia yang memilih masuk dalam ceruk pasar Google atau Apple. Dan dampaknya, Apple dan Google lebih diuntungkan karena meraup pendapatan dari pasar Indonesia yang lebih besar.

Berbeda dengan Ivan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Bambang Heru Tjahjono menandaskan, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung pengembangan industri konten dan aplikasi.

"Pemerintah tidak menghalangi atau menghambat industri tersebut. Pendaftaran dalam pembuatan aplikasi Internet di pasar Indonesia sebenarnya memastikan layanan tersebut sampai ke masyarakat dengan baik. Ini penting untuk kepercayaan masyarakat dimana kita harus memastikan sistem tersebut berjalan secara andal, aman dan terpercaya," yakinnya.