Search
Selasa 5 November 2024
  • :
  • :

Bisnis Penyewaan Tower Kian Jenuh, Laba Tower Bersama Turun 14 Persen

MAJALAH ICT – Jakarta. Bisnis penyewaan tower nampaknya akan mulai masuki fase penurunan. Penyewaan tower yang kian jenuh dan kurs yang tidak menentu membuat bisnis ini kian berat. Ini bisa dilihat dari kinerja Kinerja PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (Tower Bersama) dimana selama paruh pertama tahun 2015 laba bersih perseroan menurun tajam hingga 14 persen dibading tahun sebelumnya.

Dari laporan keuangan, Tower Bersama hanya mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 570,5 miliar atau turun 14% dari periode yang sama tahun 2014 yakni sebesar 663,6 miliar. Dengan begitu maka laba per saham (EPS) turun dari Rp 139,68 menjaid Rp 120,93 per saham. Penurunan laba bersih dipicu oleh rugi selisih kurs yang mencapai Rp 100,02 miliar.

Hardi Wijaya Liong, CEO Tower Bersama mengatakan, pendapatan dan EBITDA perusahaan masing-masing sebesar Rp.1,672 tirliun dan Rp.1,417 triliun untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015. "Per 30 Juni 2015, kami memiliki 19.416 penyewaan dan 12.159sitetelekomunikasi.Sitetelekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 11.154 menara telekomunikasi, 941 shelter-onlydan 64 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 18.411, rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,65," katanya.

Ditambahkannya, untuk semester pertama tahun ini, pihaknya menambah 419 menara dan 956 penyewaan ke dalam portfolio kami. "Kebijakan untuk tidak mengikutsertakan penyewaan dan pendapatan Bakrie Telecom telah mengurangi keseluruhan penyewaan kami di semester pertama namun kami terus melaksanakan pesanan dari pelanggan operator telekomunikasi kami," ungkapnya.

Dikatakannya, perseroan memiliki saldo kas yang mencapai Rp.323 miliar, sementara  total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp.14,060 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp.6,442 triliun.