MAJALAH ICT – Jakarta. BlackBerry akan berhenti memproduksi ponsel klasik QWERTY berbasis touchscreen, demikian dikonfirmasi perusahaan berbasis di Kanada tersebut. Handset itu digulirkan ke pasar pada bulan Desember 2014. Saat ini tersedia untuk pembelian melalui toko ritel di Inggris dengan harga yang disarankan sekitar 450 dolar AS.
Menampilkan desain yang identik dengan pendahulunya BlackBerry Bold 9000 dan didukung dengan teknologi milik BlackBerry OS 10, Classic gagal mendapatkan perhatian konsumen serta pangsa pasar dalam menghadapi persaingan dari pesangnya termasuk iPhone Apple.
Perusahaan kemudian mengalihkan fokusnya dan meluncurkan smartphone Priv Android. Dikabarkan Blackberry bekerja pada tiga handset Android baru dengan nama kode Neon, Argon dan Mercury. Perusahaan berencana untuk merilis satu telepon di masing-masing tiga kuartal berikutnya
"Untuk terus berinovasi dan memajukan portofolio kami, kami memperbarui lineup smartphone kami dengan perangkat model terkini. Sebagai bagian dari ini, dan setelah bertahun-tahun sukses di pasaran, kami tidak akan lagi memproduksi BlackBerry Classic," kata Ralph Pini, chief operating officer dan general manager untuk Perangkat di BlackBerry, dalam posting blog resmi.
"Selama bertahun-tahun, Classic (dan BBOS pendahulunya) telah di portofolio kami. Ini telah menjadi perangkat pekerja keras yang luar biasa bagi pelanggan, melebihi semua harapan. Tapi, Classic telah lama melampaui umur rata-rata untuk smartphone di pasar saat ini. Kami siap untuk perubahan ini, sehingga kami dapat memberikan pelanggan kami sesuatu yang lebih baik, khususnya dalam hal keamanan dan dalam membuat smartphone yang paling produktif," tambah Pini.
John Chen, BlackBerry CEO, baru-baru ini mengatakan bisnis handset perusahaan dapat menghasilkan keuntungan pada bulan September.