MAJALAH ICT – Jakarta. Samsung Galaxy S4 baru saja diluncurkan dua hari lalu. Dan dua hal yang belum pasti dari peluncuran tersebut adalah mengenai berapa Galaxy S4 akan dijual kepada peminat, dan kapan bisa didapatkan. Soal waktu memang menjadi perhatian, sebab disebut-sebut, ternyata ada korelasi antara waktu dan harga. Saat ini, phak Samsung masih bernegosiasi dengan penyedia komponen-komponen Galaxy S4 untuk lebih dapat menekan harga. Dan negosiasi inilah yang membuat waktu kapan gadget terbaru Samsung ini didapatkan di pasar. Termasuk publik Indonesia.
Dan menariknya, untuk Indonesia, semua perangkat telekomunikasi yang akan dijual di sini, harus terlebih dulu mendapatkan sertifikasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Meski bisa lebih cepat, proses pengujian dan sertifikasi memerlukan waktu satu bulan lamanya. Dan karena produk ini baru meeluncur, maka jika minggu depan diujikan saja, paling cepat akhir April baru selesai sertifikasi. Selesai sertifikasi, produk harus dilabel nomor sertifikasi di bagian belakang dalam ponsel. Nampaknya, mungkin baru Mei perangkat ini siap dipasarkan.
Di sisi lain, yang menarik adalah BlackBerry Q10 sudah dalam proses sertifikasi. Bisa jadi, April BB Q10 ini akan siap dipasarkan. Sehingga, persaingan smartphone dengan Samsung Galaxy S4 bukan hanya dengan BB Z10 tapi juga BB Q10. Menambah ramai persaingan, karena di pasar sudah ada iPhone 5, Sony Xperia Z, LG Optimus G dan dua BlackBerry, BBZ10 dan BB Q10.
Samsung Galaxy S4 sendiri sebagaimana diumumkan memiliki badan yang lebih ramping dibanding pendahulunya Galaxy SIII dimana paling tebal hanya 7,9 milimeter. Ukuran layar 5 inchi dengan lapisan metal di pinggir badan peragkat yang dibangun menggunakan bahan polikarbonat. Layar Galaxy S4 menggunakan teknologi Super OLED kepadatan 441ppi (pixel per inch) yang bisa menghasilkan gambar sangat baik sekaligus enak dipandang. Teknologi Super OLED di S4 bahkan mengalahkan teknologi layar iPhone 5 dan bisa menampilkan gambar bersolusi 1920 x 1080 (full HD) dengan tajam.
![""]("../tinymcpuk/gambar/image/s4_big.jpg")
Di dalam Galaxy S4 ditanamkan prosesor Exynos 5 dengan 8 inti (core). Yang unik dari prosesor Exynox ini adalah desain prosesor yang didalamnya terdapat 2 CPU Qualcomm Snapdragon (1.6 GHz Cortex-A15 dan 1.2 GHz Cortex-A7) yang masing masing memiliki 4 inti. PowerVR SGX 544MP3 dan memori sistem 2GB. Fasilitas lainnya adalah kamera belakang 18 megapiksel yang bisa merekam full HD, serta kemera depan 2 megapiksel.
Pada Galaxy S4 tersedia fasilitas Pause dan Smart Scroll. Pause memungkinkan pengguna ketika menyaksikan video, kemudian menoleh, maka video akan berhenti sementara. Sementara ketika kembali ke layar, video akan kembali berjalan. Sedangkan Smart Scroll memungkinkan pengguna membaca halam sebuah situs tanpa menggerakkan tangan, melainkan dengan wajah yang akan terdeteksi untuk menggerakan layar ke atas atau ke bawah.
Jika dbandingkan dengan iPhone 5, di beberapa belahan dunia, iPhone begitu mendominiasi. Ponsel cerdas ini dianggap memiliki bentuk yang indah dengan sistem operator teranyar dan chip merk baru A6. Walaupun Samsung Galaxy S4 paketnya cukup menarik, namun nampaknya belum bisa mengalahkan desain iPhone 5 dan kualitas yang ditawarkan.
LG Optimus G Pro merupakan pesaing yang serius Samsung Galaxy S4. LG memperkenalkan teknologi eye tracking untuk dibenamkan dalam ponsel cerdasnya. Bagi yang senang dengan display yang lebih besar, nampaknya LG Optimus Pro G pilihannya.
Untuk disandingkan dengan Sony Xperia Z, tentunya Xperia Z ini punya keunggulan tersendiri. Dimana, Xperia Z anti air dan debu serta memiliki display full HD. Kamera 13 megapixel di bagian belakang ponsel ini juga bekerja cukup baik.
Untuk pasar Indonesia, cukup menarik jika menyandingkan antara Samsung Galaxy S4 ini dengan BlackBerry Z10 karena masih hangat tersedia di pasar. BlackBerry Z10 mendapat sambutan cukup baik dimana perangkat ini tampil cantik dengan model yang unik, serta dapat difungsikan untuk bekerja maupun bermain. Dan tentunya, untuk bersaing dengan BlackBerry Z10 ini di Indonesia, Galaxy S4 tidak mudah. Hal ini mengingat pengguna BlackBerry loyal terhadap merk ini dan butuh waktu mengubah pemikiran pengguna BlackBerry untuk berpaling.
