MAJALAH ICT – Jakarta. BlackBerry 10 tipe Z10 bakal mendarat di Indonesia mulai besok, 4 Maret 2013, di Ballroom Ritz Charlton Pacific Place, Jakarta.
Oleh sebagian kalangan BlackBerry tersebut disebut-sebut sebagai nafas terakhir Research in Motion (RIM). Mantan Direktur Marketing Indosat Guntur S. Siboro mengungkapkan BlackBerry memiliki pasar yang sangat besar di Indonesia.
"Sudah seharusnya perusahaan tersebut mulai memperhatikan Indonesia, bukannya Singapura atau Malaysia. Setelah meredup dalam beberapa tahun terakhir, BlackBerry 10 merupakan penentuan apakah BlackBerry akan tetap eksis di pasar ponsel di Indonesia dan di negara-negara Eropa,"tuturnya.
Guntur mengngkapkan BlackBerry seharusnya menciptakan ponsel middle end dengan harga di bawah Rp2 juta untuk menandingi keperkasaan android. "POnsel pintar high end tetap ada, tapi ga ada salahnya mennyediakan juga ponsel low end hingga middle end,"ujarnya.
Menurut sumber Majalah ICT, BB10 akan dilepas di pasar Indonesia lebih murah dari pasar India, yang sekitar Rp. 7,8 juta-an. "Di Indonesia BlackBerry akan dilepas dengan harga Rp. 6,9 juta-an," katanya. Namun begitu, BlackBerry akan dijual bundling (jual pkaet) dengan data.
Menurut PR Manager BlackBerry Indonesia, Yolanda Nainggolan, BlackBerry 10, berbeda dengan generasi BlackBerry sebelumnya. "Jika sebelumnya ada BlackBerry Internet Services, maka BB10 tidak ada lagi. Jadi seperti device lain, kita berlangganan data saja," ungkapnya.
Diprediksi banyak pihak, kinerja Research in Motion (RIM), kini berganti nama jadi BlackBerry yang tengah terpuruk, tampaknya akan sedikit terbantu dengan hadirnya BlackBerry 10.BlackBerry yang tampil dengan full touchscreen. Salah satu fitur menarik yang ditawarkan oleh RIM dalam BB 10 adalah Blackberry Hub terbaru, yang mengintegrasikan seluruh pesan dari berbagai akun yang Anda miliki dalam satu aplikasi mulai dari layanan pesan RIM, akun email, pesan dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Ini mirip dengan fitur Windows Mobile Phone yang terbaru.
Homescreen dari Blackberry 10 masih mempertahankan icon App dari OS Lama. Icon tersebut dapat dipindah secara manual atau diurutkan sesuai keinginan Anda. Layar Blackberry 10 berukuran 4.2 inchi dan sudah beresolusi HD 1280 x 768 piksel. Artinya, kita bisa memutar video High Definition langsung dari Blackberry 10. Boleh dibilang, pengguna BlackBerry akan men ikmati pengalaman baru dan mengesankan yang tidak didapat dari BlackBerry sebelumhya.
Namun apakah BlackBerry 10 dapat mengangkat penjualan di Indonesia? Jawabannya, bisa ya bisa tidak. Pasar Indonesia untuk BlackBerry meningkat dikarenakan fasilitas BlackBerry Messenger (BBM). Dengan hadirnya beberapa aplikasi seperti Line, Whatsapp dan lainnya, tentu ini bisa jadi ancaman bagi BlackBerry untuk tetap mempertahankan pasarnya.
Untungnya saja, BBM terbaru akan juga dapat digunakan untuk video. Tentu ini akan jadi mainan baru bagi pengguna di Indonesia. Hanya saja, pasar Indonesia cukup unik. Saat, layanan 3G mulai masuk pasar dengan ponsel menyediakan fasilitas video call, fitur ini tidak banyak dipakai pada akhirnya. Memang saat itu kecepatan internet masih lambat, sehingga video tidak nyaman dilihat. Kita lihat saja, bagaimana pasar dan pengguna Indonesia merespons sistem operasi dan BlackBerry terbaru ini: BlackBerry 10.(api)