MAJALAH ICT – Jakarta. Pemilik PT Internetindo Data Centra Johar Alam mengungkapkan BlackBerry tidak mungkin bisa menepatkan servernya di negara lain, termasuk Indonesia, karena sistem layanannya seperti pager zaman dulu, dengan hanya satu server di tengah.
“Tidak seperti ponsel lainnya yang memiliki IP (Internet protocol) atau TCP IP, BlackBerry di seluruh dunia hanya memiliki 1 IP, karena menggunakan server Novell Netware sehingga tak mungkin memecah servernya di Negara lain,” katanya.
BlackBerry, tambah Johar, masih menganut system pager pada 1980-an yang hanya memiliki satu server di tengah untuk mengirimkan pesan tertulis atau suara, berbeda dengan BlackBerry seri 10 yang sudah memiliki IP sendiri.
Jadi, lanjutnya, bila ada negara yang mendesak agar BlackBerry menempatkan servernya di Indonesia, Negara itu terlihat bodoh dan dikira tidak memiliki ahli Internet. Sebagaimana diketahui, negara yang mendesak BlackBerry untuk menempatkan servernya adalah India, Arab Saudi, dan Indonesia.
Johar melanjutkan karena belum ada server di Indonesia, maka trafik INternet yang mealui BlackBerry tidak bisa dilewatkan melalui Indonesia Internet eXchnage (IIX) atau open Internet eXchange Point (IXP).
"Yang lewat open IXP dan IIX ya hanya trafik lokal, tak ada facebook, twitter, atau email yang berasal dari BlackBerry," tuturnya.(ap)