MAJALAH ICT – Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika menjalin kerjasama dengan lembaga Pendidikan tinggi untuk implementasi Program 1000 Teknoprener. “Keikutsertaan kampus dalam acara seperti ini sangat bagus, ini berarti universitas mendukung program pemerintah 1000 technopreneurs hingga 2020,” kata Direktur e-Business Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Azhar Hasyim, di Semarang, Jawa Tengah.
Azhar mengapresiasi instansi pendidikan yang turut mendukung program pemerintah untuk membangun ekonomi digital di Indonesia. Bersama Rektor Udinus Edi Noersasongko, meresmikan coworking space sebagai komitmen lembaga pendidikan untuk mendukung Program 1000 Teknopreneur.
Dalam rangkaian acara juga digelar Seminar Nasional bertema “Semarang Digital Economic Acceleration (SeDEA): 1000 Technopreneurs, Are You Ready?”. Seminar merupakan rangkaian ignition event yang ditujukan untuk mengubah mindset mahasiswa menjadi enterprener atau jiwa wirausaha khususnya di dunia digital.
Program ini diarahkan untuk menyebar virus enterprener ke daerah-daerah dengan tujuan menjadikan Indonesia menjadi negara enterprener. Rektor Udinus Edi Noersasongko menyambut baik upaya itu. “Sebagai kampus IT yang juga concern terhadap pembibitan wirausaha muda, Udinus all out mendukung mahasiswa jadi technopreneur”, ujar Edi. Acara yang dikelola juga melalui sedea.id yang memfasilitasi peserta jarak jauh secara online itu dihadiri lebih dari 200 mahasiswa dari Semarang dan sekitarnya.
Octa Ramadani (Researcher Incubator Program di KIBAR) menuturkan peran start up bussines dalam mengubah dunia sangatlah besar. Namun ia mengingatkan untuk membangun start up agar menjadi besar tidaklah mudah. Hal mendasar yang perlu dipahami adalah mindset untuk membangun usaha dari bawah. "Keberadaan komunitas bisnis atau start up community sangat diperlukan untuk bersama-sama membangun suatu usaha. Yang terpenting adalah pola pikir berusaha dari bawah, join dengan komunitas agar saat gagal bisa bangkit lagi”, imbuhnya.
Sementara itu, Sony Sudaryana (Staf Direktorat E-Bussines, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kemenkominfo) menjelaskan kementerian yang dipimpin oleh Rudiantara juga telah membuat roadmap untuk mengendalikan pertumbuhan industri digital. Ia menampik kekhawatiran masyarakat bahwa adanya roadmap tersebut adalah untuk membuat aturan baru tentang industri digital. Sebaliknya, Sony menjelaskan, “Rencana kerja tersebut di dalamnya justru terdapat deregulasi yang otomatis memangkas aturan-aturan yang dinilai kurang efektif. Jadi ini kebijakan yang pro inovasi.”