MAJALAH ICT – Jakarta. Dalam upaya mendukung inisiatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengembangkan potensi industri kreatif, PT Cliff Indonesia Kreatif meluncurkan platform ekosistem pembiayaan. Platform pembiayaan yang dapat mendukung para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia ini diberi nama cliffword.com.
Cliff menjadi salah satu terobosan baru dalam ekosistem pembiayaan yang dapat mendukung para pelaku ekonomi kreatif. Cliff membantu tren bisnis start up yang kini sedang berkembang di kalangan masyarakat untuk mendapatkan akses permodalan. ’’Kami harap platform ini dapat membantu mempertemukan para pengusaha kreatif dengan para pemodal dan menjawab permasalahan terkait kemudahan akses permodalan tersebut,’’ kata Barry Maheswara, Creative Director PT Cliff Indonesia Kreatif.
Bersamaan dengan peluncuruan, Cliff Indonesia Kreatif juga bekerjasama dengan Lingkaran.co dan Bank Bukopin mengadakan market activation berupa rangkaian creative industry workshop yang akan dilaksanakan di Coworkinc Kemang setiap minggunya.
’’Website cliff sudah dapat diakses oleh masyarakat Indonesia. Kami akan membuka fitur-fitur dalam cliffworld.com secara bertahap, pada tahapan awal ini, hanya fitur sign up dan fitur post a project saja yang baru bisa diakses. Target kami pada awal Mei 2016, fitur crowdfunding sudah dapat dijalankan, dan pada Juni fitur investment dan loan pun sudah bisa diakses. Pada Juli, kami menargetkan agar website ini telah berjalan secara optimal dan seluruh fitur telah dibuka dan berjalan,” kata Barry.
Seperti diketahui, ekonomi kreatif telah menyumbang Rp.642 triliun atau 7,05 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia dalam setahun terakhir. Bekraf menargetkan kontribusi ekonomi kreatif bisa meningkat hingga 12 persen pada akhir pemerintahan Jokowi di 2019.
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo, mengatakan, pemerintah terus mencari cara agar industri kreatif yang dipicu oleh pertumbuhan start up dapat semakin berkembang. ’’Salah satu peluang pendanaan yang bisa didapat adalah dari modal patungan atau venture capital. Butuh insentif sebagai dorongan agar modal ventura ini bisa tertarik mendanai startup,” katanya.
Fadjar juga menjelaskan bahwa Bekraf terus menyusun langkah-langkah strategis. Yaitu, menyatukan semua aset dan potensi kreatif Indonesia serta menciptakan iklim dan ekosistem ekonomi kreatif.