Search
Rabu 19 Maret 2025
  • :
  • :

Couchbase: Sistem Aplikasi dengan Multimodel Database Kunci Terbentuknya Ekosistem Industri Kendaraan Listrik

MAJALAH ICT – Jakarta. Sebagai bagian dari komitmennya mengurangi emisi dan mendorong sistem transportasi yang lebih berkelanjutan, pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai 2,5 juta pengguna kendaraan listrik pada tahun 2025. Aplikasi seluler memainkan peran penting dalam meningkatkan pengalaman kepemilikan kendaraan listrik secara keseluruhan melalui layanan seperti pemetaan titik pengisian daya, pemantauan kesehatan baterai, dan sebagainya.

Secara keseluruhan, kepemilikan kendaraan listrik menjadi lebih nyaman dan dapat diakses oleh pengguna melalui aplikasi-aplikasi ini. Namun banyaknya pengguna dan kendaraan yang diharapkan ada di Indonesia, serta komponen ekosistem lainnya, bisa berdampak pada beban berlebih pada infrastruktur data.

Pemerintah ingin melakukan konsolidasi dan penyederhanaan pengalaman pengguna dengan menyediakan sistem yang lebih kohesif dan efisien bagi pemilik kendaraan listrik, melalui ekosistem yang saat ini masih terbagi menjadi beberapa aplikasi. Maka untuk mencapai tujuan ini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun berencana mengembangkan aplikasi super yang akan mengintegrasikan semua fitur dan informasi di berbagai aplikasi tersebut ke dalam satu platform terpadu.

Konsolidasi ini akan menyederhanakan pengalaman pengguna dan memfasilitasi transisi menuju adopsi kendaraan listrik. Namun, kemapanan dan kematangan ekosistem kendaraan listrik ini bergantung pada pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya yang menangani penyebaran data.

Menurut Genie Yuan, Solutions, Regional Vice President, APAC, Couchbase Ketersebaran data adalah tantangan umum dalam aplikasi modern agar dapat memberikan kemampuan real time kepada jutaan pengguna, termasuk aplikasi super yang diharapkan dapat digunakan oleh pengguna kendaraan listrik di Indonesia.

“Aplikasi seluler kini dikembangkan menggunakan layanan mikro, kumpulan unit independen yang lebih kecil, masing-masing dengan fungsi, logika, dan bahkan basis data spesifiknya sendiri. Daripada harus menulis ulang kode untuk keseluruhan aplikasi saat melakukan perubahan yang sangat kecil, pengembang kini hanya perlu mengubah layanan mikro untuk fungsi aplikasi tertentu” Ujar Genie.

Namun, kelemahan arsitektur layanan mikro adalah alih-alih menggunakan basis data tunggal untuk keseluruhan aplikasi, tim pengembang kini harus bersaing dengan satu basis data untuk setiap layanan mikro. Yang lebih rumit lagi, aplikasi pusat untuk seluruh ekosistem kendaraan listrik memerlukan akses real time ke sejumlah besar data yang beragam. Contohnya termasuk spesifikasi kendaraan, lokasi stasiun pengisian daya, kondisi jaringan listrik, dan perilaku pengguna.

Genie menambahkan dampaknya adalah ketersebaran data, di mana data terserak di berbagai sistem, yang dapat menggagalkan tujuan utama platform untuk mengonsolidasikan dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Ini dapat mengakibatkan sulitnya memastikan keakuratan dan konsistensi data, sehingga meningkatkan risiko ketidaknyamanan pengguna aplikasi dengan informasi yang tidak diperbarui saat mereka sangat membutuhkannya.

“Penetapan dan penegakan kendali, kebijakan, dan standar tata kelola data menjadi lebih menantang karena data tersebar di berbagai sistem yang berbeda. Kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah keamanan secara seragam di seluruh sistem yang sama juga meningkatkan risiko akses tidak sah, pelanggaran data, dan kejadian merugikan lainnya” imbuh Genie.

Ketersebaran data juga mempersulit pemerintah dan pemangku kepentingan kendaraan listrik lainnya untuk melakukan analisis demi peningkatan ekosistem. Dengan data yang diisolasi dalam beberapa silo, pencarian dan akses data yang relevan menjadi memakan waktu dan tidak efisien. Sebagai puncaknya, bahkan sekadar menyimpan data bisa memboroskan sumber daya karena terjadi duplikasi pada data-data tersebut.

Sistem manajemen basis data multimodel mengintegrasikan berbagai metode akses data dan layanan lainnya ke dalam satu backend yang terkonsolidasi, agar dapat menghadapi tantangan yang semakin besar dalam mengelola banyak basis data. Tidak seperti solusi-solusi lain yang mengaku menggunaakan basis data tunggal namun sebenarnya hanya menempelkan satu basis data ke basis data lainnya, sistem multimodel yang sebenarnya mendukung banyak model data dalam kerangka yang terpadu.

Dengan menggabungkan penyimpanan dokumen, penyimpanan kunci atau nilai, dan model penyimpanan data lainnya ke dalam satu mesin dengan bahasa kueri dan API yang umum, database multimodel mampu mengeksekusi kueri yang kompleks secara lebih efektif melalui peningkatan efisiensi dan kinerja memori.

Genie juga menyampaikan secara teknis sistem manajemen basis data multimodel mendukung masa depan kendaraan listrik di Indonesia. Karena sistem multi model bebas dari keterbatasan basis data tradisional, yang dirancang untuk model data tertentu seperti basis data relasional untuk data terstruktur, basis data multimodel dapat menyimpan dan mengelola data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur secara bersamaan. Dengan beragamnya data yang melibatkan spesifikasi kendaraan, infrastruktur pengisian daya, jaringan listrik, dan bahkan perilaku pengguna, basis data tradisional hanya akan menghambat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.

Selain kemampuan beradaptasinya terhadap berbagai model data, basis data multimodel sering kali memiliki kekuatan komputasi yang dibutuhkan oleh aplikasi seluler untuk menghadirkan kemampuannya secara real time. Tanpa kemampuan ini, sebagian besar kenyamanan yang bisa membuat lebih banyak orang beralih ke kendaraan listrik akan hilang.

Yang juga tak kalah penting, basis data multimodel memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk tetap berfungsi optimal meskipun terjadi perubahan sumber daya. Keduanya sangat dibutuhkan untuk mengimbangi ekosistem data yang berkembang pesat. Dengan komitmen Indonesia untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik, para pemain lokal harus sigap dalam memenuhi kebutuhan sektor yang berpotensi besar dalam perekonomian negara di masa depan.