Search
Sabtu 12 Juli 2025
  • :
  • :

Couchbase Ungkap Mengapa Pencarian VektorMenjadi Tren Terbaru di Indonesia

MAJALAH ICT – Jakarta. Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia telah mendorong perkembangan teknologi pencarian yang lebih canggih. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia diprediksi mencapai 221,5 juta pada tahun 2024, dengan tingkat penetrasi internet yang terus meningkat hingga 79,5%. Angka ini menunjukkan ketergantungan yang semakin besar pada internet, terutama untuk aktivitas pencarian informasi.

Dalam era di mana pengguna sering kali tidak tahu pasti apa yang mereka cari, metode pencarian tradisional berbasis kata kunci sering kali tidak memadai. Pengguna yang kesulitan menemukan informasi relevan karena ketidaktepatan kata kunci membuat pengalaman berselancar mereka kurang memuaskan. Menurut survei, hampir 90% pengguna tidak akan kembali ke sebuah situs jika mereka memiliki pengalaman buruk, seperti tidak menemukan apa yang mereka cari.

Pencarian vektor menawarkan solusi inovatif untuk masalah ini. Teknologi ini bekerja dengan mengubah data tekstual menjadi vektor berdimensi tinggi yang dapat menangkap makna dan konteks di balik kata dan frasa. Ini berbeda dengan metode pencarian tradisional yang hanya mengandalkan kecocokan persis kata kunci. Dengan memahami konteks dan makna, pencarian vektor dapat memberikan hasil yang lebih relevan, bahkan ketika kueri yang dimasukkan pengguna tidak jelas atau tidak spesifik.

Sebagai contoh, jika seseorang mencari “benda yang mengencangkan sekrup” menggunakan pencarian berbasis kata kunci, hasilnya mungkin mencakup artikel tentang teknik pengencangan atau berbagai jenis sekrup. Namun, pencarian vektor akan memahami bahwa pengguna sebenarnya mencari “obeng” dan memberikan hasil yang lebih tepat. Ini dimungkinkan karena pencarian vektor mengubah pertanyaan pengguna menjadi representasi numerik dan membandingkannya dengan data yang ada, untuk menemukan hasil yang paling relevan berdasarkan kesamaan konteks.

Pencarian vektor meningkatkan pengalaman pengguna dengan mengurangi frustrasi akibat tidak dapat menemukan informasi yang relevan. Teknologi ini mampu menginterpretasikan kueri pengguna yang tidak pasti dan memberikan hasil pencarian yang lebih akurat dan bermanfaat. “Pencarian vektor membantu memahami makna di balik kueri pengguna, bukan hanya sekadar mencocokkan kata-kata,” ujar Genie Yuan, Wakil Presiden Couchbase Regional APAC Jepang. Dengan demikian, teknologi ini membantu mengatasi kesenjangan antara apa yang dicari pengguna dan apa yang dapat ditemukan oleh mesin pencari.

Selain itu, pencarian vektor juga lebih efisien dalam menangani data besar. Karena mampu mengukur kesamaan berdasarkan konteks dan penggunaan kata, metode ini dapat memberikan fungsi pencarian yang lebih bernuansa dan sadar konteks. Ini sangat penting dalam meningkatkan pengambilan informasi dan aplikasi kecerdasan buatan di berbagai sektor.

Namun, implementasi pencarian vektor juga memiliki tantangan. Seiring bertambahnya jumlah data di situs web, jumlah embedding vektor juga meningkat, membutuhkan solusi basis data yang dikhususkan untuk menangani embedding berdimensi tinggi secara efisien. Solusi ini harus mendukung pencarian kesamaan yang cepat dan mengoptimalkan penyimpanan untuk jumlah besar vektor, memastikan sistem pencarian tetap berkinerja baik dan responsif, bahkan ketika skala data diperluas.

“Solusi basis data pencarian vektor harus menawarkan kemampuan pengindeksan tingkat lanjut dan integrasi yang mulus dengan kerangka kerja AI populer dan alat pembuatan embedding,” tambah Yuan. Ini memastikan bahwa teknologi pencarian tetap relevan dan efisien di tengah-tengah perkembangan teknologi dan pertumbuhan data yang pesat.

Pencarian vektor jelas merupakan langkah maju dalam teknologi pencarian informasi. Dengan memahami makna di balik kueri dan menawarkan hasil yang lebih relevan, teknologi ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga membantu situs web mempertahankan kunjungan yang berulang. Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indonesia dan kebutuhan akan informasi yang lebih tepat, pencarian vektor bisa menjadi solusi penting untuk mengatasi tantangan di era digital ini.