MAJALAH ICT – Jakarta. Samsung nampaknya mulai menghadapi siklus 5 tahunan yang menerpa ponsel-ponsel dengan penjualan tinggi. Sebut saja Nokia, BlackBerry, dan mungkin kini Samsung. Hal itu karena dalam dua minggu setelah peluncuran ponsel flagship Galaxy S6, angka penjualan ternyata tidak seperti yang diharapkan. Bahkan kalau bisa dibilang, mengecewakan.
Rendahnya penjualan Galaxy S6 diakui Samsung. Bahkan Samsung menyebut ini merupakan waktu yang sulit dimana penjualan andalannya Galaxy S6 baris telah "di bawah ekspektasi". Meski rendahnya peminta, namun Samsung tetap berkeras tidak akan membuat "penyesuaian strategis" untuk harga agar produk terjual banyak.
Penyebab rendahnya minat pada Galaxy S6 diduga adalah karena akan hadirnya Galaxy S6 Edge, seri yang lebih tinggi. Selain itu adalah soal pasokan, meski Samsung sendiri mengeaskan bahwa masalah pasokan kini telah diselesaikan.
Penjualan yang melemah, membuat laba operasional Samsung di unit perusahaan IT & Mobile adalah sebesar 2,35 miliar dolar yang artinya turun sebesar 37,6 persen secara tahun-ke-tahun. Pendapatan perusahaan juga turun sebesar 8,4 persen. Penjualan ponsel merupakan 98 persen dari total pendapatan.
Volume pengiriman juga menurun dibanding kuartal sebelumnya, karena kelemahan dengan model yang terakhir dibanding model yang lebih tua dan pertengahan. Terkirim total 89 juta handset, dengan proporsi smartphone rendah lebih banyak dengan 80 persen.