Search
Jumat 4 Oktober 2024
  • :
  • :

Dari 7 Pendaftar, Hanya 3 Badan Usaha Lolos Kualifikasi Palapa Ring Paket Timur

MAJALAH ICT – Jakarta. Pemerintah mengumumkan hasil kualifikasi tender Palapa Ring untuk paket Timur. Dari 7 pendaftar, hanya 3 yang lolos ke babak berikutnya. Berdasar pengumuman No.190/KOMINFO/BP3TI.31.9/PL.02.02/03/2016, badan usaha yang dinyatakan lulus kualifikasi adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom dan konsorsium XL Axiata-Indosat Ooredoo-Alita.

Dalam keputusan yang masih menerima sanggahan peserta yang terima dengan hasil ini hingga 21 Maret mendatang, empat badan usaha yang gagal meliputi Konsorsium Trisakti Nusantara, Konsorsium PT Matra Mandiri Prima-PT Hitachi High-Technologies Indonesia, Datacomm-SIMS Konsorsium, dan AJN Konsorsium. "Peserta yang keberatan atas Pengumuman Hasil Kualifikasi ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Menteri Komunikasi dan Informatika selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK," demikian bunyi pengumuman panitia Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintag dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serta Optik Nasional Palap Ring.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

“Akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi akan dapat lebih menjangkau dan meningkatkan akses informasi bagi masyarakat Indonesia secara lebih luas’, menurut Menkominfo Rudiantara.

Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non-commercial demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia. Paket Barat akan menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km; Paket Tengah akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km; dan Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km. Paket Timur masih dalam tahap prakualifikasi dan ditargetkan penandatanganan PKS pada September 2016.

Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP). Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana availability payment berasal dari Dana Kontribusi Universal Service Obligation (USO).

Skema avalability payment (AP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.08/2015 merupakan pembayaran secara berkala selama masa konsesi berdasarkan pada ketersediaan layanan infrastruktur yang telah dibangun oleh badan usaha. Komponen biaya yang dapat dibayarkan oleh AP adalah biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan oleh badan usaha. Dengan skema ini risiko permintaan (demand risk) dari tersedianya layanan infrastruktur akan ditanggung sepenuhnya oleh PJPK yaitu Kementerian Kominfo. Dengan diambilnya resiko tersebut, badan usaha mendapat pengembalian investasi mereka jika dapat mencapai kriteria layanan sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kerjasama. Pada Proyek Palapa Ring Paket Tengah total NPV AP mencapai 4 triliun rupiah yang akan dibayarkan secara berkala selama masa konsesi 15 tahun. Adapun kelangsungan pembayaran dari PJPK kepada Badan usaha akan dijamin oleh Pemerintah melalui PT PII.