MAJALAH ICT – Jakarta. Pembangunan data center PT Telekomunikasi Indonesia di Singapura masih menimbulkan pro dan kontra. Pembangunan yang dilakukan Telin Singapore dikatakan Telkom sebagai upaya untuk lebih memajukan bisnis perseroan lewat ekspansinya. Meski demikian, investasi triliunan rupiah Telkom ujungnya bisa jadi tidak lebih hanya makin memajukan negeri Singa itu sendiri.
Setidaknya itu tercermin dari sambutan dari Lee Yi Shyan, Menteri Senior pada Kementerian Perdagangan dan Industri dan Kementerian Bappenas Sngapura saat peresmian dimulainya pembangunan data center Telkom di kawasan Jurong, Singapura. "Kami memberikan kesempatan Telin tumbuh di Singapura," sambutnya.
Dijelaskan Shyan, saat ini Singapura menjadi lokasi pilihan bagi industri seperti Telin. Singapura, diklaim sebagai hub data manajemen dimana 50% lebih data center ada di Singapura. "Kami membuka diri bagi perusahaan data center untuk menjawab kebutuhan tingginya akan layanan tersebut dengan membangun data center di Singapura," tambahnya.
Diharapkan Shyan, majunya data center di Singapura akan berdampak pada kebutuh tenaga kerja di sana. Saat ini saja, sudah dipekerjakan sekitar 13.500 ahli data center, yang tentunya nantinya akan terus meningkat. Untuk mendukung hal itu, katanya lagi, pihaknya melalui IDA telah memberikan pelatihan terhadap 13 ribu profesional yang siap mengisi kebutuhan tenaga kerja. Termasuk mempersiapkan mahasiswa di NTU dan NUS dengan kursus-kursus mengenai teknologi energi yang efisien untuk mewujudkan green data center. Disebutkan, Singapura siap memberikan pelatihan pada 2.500 analis profesioanl hinga 2017.
"Upaya ini akan memungkin Singapura untuk merealisasikan visinya sebagai ibu kota digital di Asia. Singapura berangkat menjadi negara cerdas, dan saya yakin Telin Singapore dapat memainkan peranan penting dalam membangun infrastuktur digital di sini," pungkasnya.
