MAJALAH ICT – Jakarta. Dell Technologies menegaskan kepemimpinannya di industri perangkat lunak dan perangkat perlindungan data1 untuk membantu pelanggan melindungi data di on-premise, cloud publik, dan edge.
Dell PowerProtect Data Manager Appliance menghadirkan sejumlah pembaruan perlindungan data multicloud yang mudah digunakan dan diterapkan. Inovasi Dell dalam ketahanan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan keamanan operasional mempercepat adopsi arsitektur Zero Trust dan membantu melindungi perusahaan dari ancaman serangan siber yang terus meningkat.
Solusi baru tersebut dapat membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan perlindungan data yang semakin canggih. Berdasarkan survei Dell Global Data Protection Index (GDPI) 2022, perusahaan di seluruh dunia mengalami jauh lebih banyak bencana, alam dan modern, dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, yang mengakibatkan lebih banyak data yang hilang, downtime, dan biaya pemulihan. Dalam satu tahun terakhir, 48% bencana yang tercatat disebabkan oleh serangan siber (naik dari 37% di tahun 2021), yang menjadi penyebab utama berbagai gangguan data lainnya. Survei tersebut juga mengungkapkan 85% perusahaan yang menggunakan beberapa vendor perlindungan data melihat manfaat mengurangi jumlah vendor yang mereka gunakan. Selain itu, perusahaan yang menggunakan satu vendor perlindungan data mengeluarkan biaya 34% lebih sedikit untuk pemulihan dari serangan siber atau ancaman siber lainnya, dibandingkan perusahaan yang menggunakan beberapa vendor.
“Dengan hampir semua hal terhubung dengan internet di dunia digital saat ini, kebutuhan untuk melindungi data menjadi jauh lebih penting dari sebelumnya,” ujar Jeff Boudreau, presiden dan general manager, Infrastructure Solutions Group, Dell Technologies. “Lanskap digital tersebut membutuhkan perlindungan data modern dan strategi keamanan untuk mengatasi ancaman siber. Solusi per titik (point solution) tidak cukup luas dan menyeluruh untuk melindungi perusahaan. Dell membantu memperkuat ketahanan siber para pelanggan dengan menawarkan perangkat lunak perlindungan data, sistem, dan layanan terintegrasi untuk membantu memastikan data dan aplikasi terlindungi dan siap menghadapi ancaman, di mana pun lokasi data dan aplikasi tersebut.”
Survei GDPI mendapati 91% perusahaan tahu atau berencana untuk menerapkan arsitektur Zero Trust – sebuah model keamanan siber yang mengubah pendekatan keamanan yang diterapkan perusahaan dari hanya mengandalkan keamanan perimeter ke strategi proaktif yang hanya mengizinkan lalu lintas akses yang dikenali dan diotorisasi di seluruh perbatasan sistem dan pipeline data. Tapi hanya 23% perusahaan yang menerapkan model Zero Trust, dan 12% yang telah sepenuhnya menerapkan Zero Trust. Dengan fitur-fitur keamanan yang dirancang terintegrasi ke dalam perangkat keras, firmware, serta titik kontrol keamanan, pendekatan holistik Dell ini akan membantu perusahaan bisa menerapkan arsitektur Zero Trust untuk memperkuat ketahanan siber dan mengurangi kompleksitas keamanan.
Sementara itu, di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), tidak termasuk Cina, banyak perusahaan yang masih sangat jauh dari tahap menerapkan Zero Trust – hanya 22% perusahaan di APJ yang secara aktif menerapkan kemampuan Zero Trust dan hanya 13% yang telah sukses menerapkannya.
Jalur termudah menuju perlindungan data modern
Dengan Dell PowerProtect Data Manager, Dell kembali menghadirkan inovasi perangkat lunak perlindungan data untuk membantu perusahaan menyederhanakan operasional TI dan mengurangi risiko. Perangkat lunak PowerProtect Data Manager menjawab kebutuhan akan ketahanan siber yang terus meningkat dan mendukung prinsip Zero Trust dengan kemampuan keamanan operasional terintegrasi baru, seperti autentikasi multifaktor, otorisasi ganda, dan kontrol akses berdasarkan fungsi (role-based).
Dell PowerProtect Data Manager Appliance menawarkan cara sederhana untuk menerapkan perlindungan data modern.
Perangkat tersebut menawarkan arsitektur modern dan berbasis perangkat lunak: Memungkinkan pencarian dan perlindungan aset secara otomatis dan menghadirkan perlindungan khusus VMware untuk memastikan semua mesin virtual (VM) berfungsi tanpa gangguan.
Solusi siber yang tangguh dan aman: Menghadirkan akses yang lebih aman ke fungsi-fungsi terbatas dengan pengelolaan identitas dan akses (Identity and Access Management) untuk memperkuat ketahanan siber.
Pengalaman pengguna yang sederhana dan terintegrasi: Menghadirkan perlindungan data berbasis perangkat lunak yang mudah diterapkan dan digunakan.
“Dell PowerProtect Data Manager menyederhanakan lingkungan penyimpanan kami, memungkinkan kami bisa dengan sigap melindungi data sementara terus bertransformasi secara digital,” kata James McNair, vice president, distributed systems manager, Trustmark Bank. “Dengan Dell PowerProtect Data Manager Appliance baru ini, kami bisa dengan mudah menerapkan Data Manager di seluruh infrastruktur, yang membantu kami bisa lebih efisien dan memperkuat ketahanan siber.”
Dell memperluas pemulihan siber untuk cloud vault publik yang cepat dan mudah diterapkan
PowerProtect Cyber Recovery untuk Google Cloud memungkinkan pelanggan untuk menerapkan cyber vault terisolasi di Google Cloud untuk bisa dengan lebih aman memisahkan dan melindungi data dari serangan siber. Berbeda dengan solusi penyimpanan berbasis cloud standar, akses ke pengelolaan antar muka (management interface) dikunci oleh kontrol jaringan dan memerlukan kredensial keamanan terpisah serta autentikasi multifaktor terpisah untuk bisa mengaksesnya.
Perusahaan bisa menggunakan informasi berlangganan Google Cloud yang sudah ada untuk membeli PowerProtect Cyber Recovery melalui Google Cloud Marketplace, dan layanan tersebut dapat diperoleh langsung dari Dell maupun mitra resmi Dell.
Layanan ini merupakan ekspansi terbaru kemampuan pemulihan siber Dell untuk cloud publik, setelah sebelumnya di tahun ini Dell telah meluncurkan Dell PowerProtect untuk Microsoft Azure dan CyberSense untuk Dell PowerProtect Cyber Recovery untuk AWS.
“Saat ini, perusahaan tahu mereka harus tetap waspada dan memastikan kelangsungan bisnis bila terjadi serangan siber karena hal tersebut bukan lagi perkara ‘jika’ tapi ‘kapan’,” ujar Lucas Salter, general manager, Data Protection Solutions, Asia Pasifik dan Jepang, Dell Technologies. “Dengan PowerProtect Cyber Recovery untuk Google Cloud ini, Dell membantu memperluas kemampuan para pelanggan kami untuk mengamankan data penting mereka di seluruh penyedia layanan cloud utama. Pelanggan tidak hanya dapat melindungi data mereka, tapi juga menghindari potensi kerusakan pada bisnis dan reputasi mereka, serta bisa cepat bangkit jika perlu.”
Ketersediaan
Dell PowerProtect Data Manager Appliance tersedia di seluruh dunia mulai bulan ini di lebih dari 30 negara di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan Asia Pasifik. Perangkat lunak Dell PowerProtect Data Manager saat ini telah tersedia di seluruh dunia. Dell PowerProtect Cyber Recovery untuk Google Cloud Platform saat ini telah tersedia di seluruh dunia.