MAJALAH ICT – Jakarta. Demam permainan Pokemon Go terjadi di mana-mana. Namun, hal itu ternyata membuat saham Nintendo yang bersama Niantic mengembangkan Pokemon Go justru anjlok. Saham Nintendo turun 17,7% setelah nilainya naik dua kali lipat sejak game tersebut diluncurkan pada 6 Juli. Kok bisa?
Ternyata, anjloknya saham Nintendo disebabkan karena perusahaan games asal Jeoang ini menyatakan bahwa kesuksesan Pokemon Go mungkin memiliki dampak yang terbatas atas laba mereka. Nintendo menyampaikan, laba dari lisensi dan biaya-biaya lainnya akan terbatas.
Penurunan saham ini adalah yang terbesar sejak Oktober 1990, di mana harga saham turun sebesar 5.000 yen atau sekitar Rp.620 ribu, penurunan maksimum harian yang diizinkan bursa Jepang. Mendekati tenggat waktu pelaporan kuartal pertama yang jatuh minggu ini, perusahaan game itu berkata tidak berencana merevisi prospek pendapatan mereka untuk saat ini.
"Mempertimbangkan situasi saat ini, perusahaan belum memodifikasi perkiraan laporan keuangan terkonsolidasi untuk sekarang ini," kata Nintendo di sebuah pengajuan saham. Meski demikan, bahkan dengan penurunan itu, saham Nintendo masih meningkat 60% sejak peluncuran Pokemon Go. Nintendo berkata skema pembukuan untuk mencatat pendapatan dari Pokemon Go mengakibatkan laba perusahaan tersebut tidak akan berubah drastis.