Search
Senin 7 Oktober 2024
  • :
  • :

Dianggap Bahayakan Anak-Anak, WiFi di Sekolah Dimatikan Wali Kota

MAJALAH ICT – Jakarta. Khawatir bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dari router bisa berbahaya bagi anak-anak, seorang Wali Kota membuat keputusan untuk mematikan WiFi di dua sekolah. 

Demikian terjadi di kota Borgofranco d’lvra di Piedmont, Italia, dimana Wali Kota Livio Tola memutuskan hal itu setelah membaca informasi di internt bahwa ada risiko kesehatan potensial untuk anak-anak dari router nirkabel.

"Ini bukan berarti bahwa kita anti perkembangan terhadap teknologi, pilihan kami hanyalah langkah pencegahan," demikian La Stampa melaporkan keputusan Walikota Tola. "Kita tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah ini gelombang elektromagnetik yang berbahaya bagi anak-anak atau tidak. Siapa yang tahu? Dalam waktu 20 tahun beberapa orang mungkin berterima kasih kepada kami untuk itu," tambahnya.

Memang hingga kini bahaya WiFi belum dapat dipastikan, terutama bagi anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus melakukan riset menjadi efek dari router nirkabel, dan sementara mengklasifikasikan gelombang frekuensi radio dari router nirkabel dalam kategori yang ‘mungkin karsinogenik’, ada baiknya mengingat bahwa kopi diberikan klasifikasi yang sama. WHO masih mengklasifikasi bahwa ribuan paparan Wi-Fi masih di bawah standar keselamatan internasional.

Disebutkan, selain router nirkabel yang melakukan pemancaran radiasi, juga seperti halnya televisi, bel pintu nirkabel dan monitor bayi. Jenis radiasi yang dipancarkan oleh Wi-Fi sangat rendah energi yang berarti bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi sel-sel manusia. Sinar matahari jauh lebih berbahaya karena memiliki kekuatan untuk mengubah komposisi DNA dan menyebabkan kanker.

Namun demikian, beberapa kondisi langka dimana individu telah diketahui alergi terhadap Wi-Fi, dikenal sebagai elektro-hipersensitivitas. Satu kasus tragis berakhir pada seorang gadis dari Inggris mengambil hidupnya sendiri setelah dia mengeluhkan penyakit yang menyebabkan melemahkan migrain, kelelahan dan kandung kemih bermasalah.

Keputusan ini memicu kemarahan dari anggota dewan dan orang tua murid sekolah, yang mengklaim tidak ada penelitian ilmiah untuk membuktikan hal itu, dan mengatakan bahwa itu akan mencegah perangkat pendidikan nirkabel seperti tablet yang digunakan di dalam kelas .