MAJALAH ICT – Jakarta. Pembicaraan interkoneksi selalu dikaitkan dengan upaya operator telekomunikasi membangun jaringan. Dengan penuruan biaya yang diumumkan pemerintah, Indosat Ooredoo terkena getah dituding sebagai operator yang malas membangun jaringan dan akan menikmati penurunan biaya interkoneksi yang akan mulai berlakuk 1 September mendatang. Alih-alih dibilang malas memabngun, Indosat mengungkapkan data bahwa ribuan BTS telah dibangunnya di 2016 ini.
Disampaikan Presiden Direktur Indosat Ooredoo Alexander Rusli, di semester 2016 ini, Indosat telah menambah sebanyak 10.258 BTS. Sehingga total Indosat memiliki 53.333 BTS. Jumlah ini tentu meningkat signifikan. Pasalnya, di tahun sebelumnya, Indosat memiliki 43.070 BTS, yang artinya hanya di semester I 2016 ini telah meningkat sebesar 23,8 persen.
"Bukan hanya BTS, ada cara lain juga seperti lewat mini site. Intinya bertambah kapasitasnya," kata Alex. Dari data yang ada, berdasar pembagian teknologi BTS yang dipunyai Indosat, sebanyak 23.793 merupakan BTS 2G, lalu 25.816 BTS 3G, dan 3.724 merupakan jenis BTS 4G.
Selain itu, menurut Alex, untuk menambah jumlah BTS, Indosat juga mengandeng XL Axiata. "Kita punya jaringan yang akan dikembangkan di pulau Jawa. Sedangkan di luar Jawa juga kita kerja sama dengan XL. Akan ada pengembangan sesuai dengan yang dibutuhkan," tambahnya. Seperti diketahui, Indosat dan XL Axiata sepakat akan menggunakan metode berbagi jaringan atau network sharing ke depannya, dan telah melahirnya perusahaan patungan bersama yang diberi nama PT One Indonesia Synergy. Di perusahaan tersebut, Indosat dan XL memiliki porsi saham yang sama, yaitu 50%. Perusahaan ini diprediksi akan menjadi cikal-bakal model berbagi jaringan yang akan dikembangkan keduanya.
